Banyuwangi, Lensanusantara.net – Para petani di sejumlah wilayah di Banyuwangi menjerit karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi untuk memupuk tanamannya. Untuk mengganti ke pupuk non subsidi, petani harus merogoh kocek lebih dalam.
Wiji salah satu petani jagung dan padi asal Kecamatan Muncar Desa Sumberberas,mengatakan kelangkaan pupuk mulai dirasakan para petani sejak tiga bulan terakhir dengan hilangnya pupuk bersubsidi di pasaran, khususnya jenis urea “Saya mencari di kios di sekitar tempat tinggal kosong.sehingga harus mencari di luar kecamatan muncar meskipun dengan harga yang sama.tapi dengan jarak yang jauh akan membuat petani resah dan sekarang lebih didominasi oleh pupuk nonsubsidi saja,” katanya melalui telepon via whatsapp kamis(3/9/2020)
Diakui oleh Indra (42) distributor pupuk PT.Panen Raya yang berada di desa bubuk Bahwa semenjak Tiga bulan ini memang sangat sulit dan langka sekali untuk mendapatkan pupuk subsidi,pada tahun 2020 ini kami sudah mengajukan sebanyak 113.895 Ton melalui e-RDKK ,Namun untuk wilayah banyuwangi hanya mendapatkan 38,8 Ton.
“Kami sebagai distributor hanya bisa mengajukan ke pihak pemerintah supaya apa yang dibutuhkan para petani bisa terpenuhi ,Kami berharap dan berupaya supaya para petani bisa memenuhi kebutuhan pupuknya dengan harga yang terjangkau ” ucapnya.Kamis (3/9/20) melalui sambungan telepon (her)








