BONDOWOSO, https://lensanusantara.co.id – Akbar bocah 12 Tahun asal Kelurahan Curahdami Kabupaten Bondowoso yang mengendarai motor bonceng tiga dan diamankan Polisi mendadak viral di Media sosial, video berdurasi lima menit tersebut sontak membuat geram para penontonnya, pasalnya dalam video yang direkam oleh Kapolsek Curahdami Akp Budi tersebut menuai kontroversi, dalam rekaman tersebut bocah yang mengendarai motor dengan membonceng kedua temannya itu tidak terima saat polisi memberi tegoran dan sangsi Sabtu, 10/10/2020.
Dalam rekaman tersebut pihak Kepolisian memberikan tegoran karena belum saatnya bocah SD kelas enam sudah mengendarai motor sendiri apalagi bonceng tiga karena belum punya SIM dan membahayakan dirinya sendiri serta pengendara lainnya sesuai dengan pasal 281 yang berbunyi “setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memiliki SIM dapat dikenakan pidana kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta.” Namun bocah tersebut tetap membela diri.
Meski sedikit geram jawaban bocah tersebut mengundang gelak tawa para netizen yang menonton video tersebut, dengan menangis bocah tersebut melontarkan jawabannya kepada petugas yang saat itu menginterograsinya dan melakukan penahanan terhadap motor yang dikendarainya.
Menurut Akp Budi tindakan tersebut diambil saat rekannya yang memberhentikan ketiga bocah tersebut dengan meberi tegoran dan pembinaan serta memanggil orang tuanya ke Polsek “benar kami berikan tegoran dan pembinaan terhadap anak tersebut dengan sabar karena kami menjalankan tugas untuk mengayomi masyarakat, apalagi yang bersangkutan masih anak kecil, kami juga memanggil orang tua akbar pada saat itu.” pungkasnya kepada awak media saat ditemui di kantornya Selasa, 13/10/2020.
Diharapkan dengan adanya permasalahan ini semua pihak harus turut andil terutama orang tua siswa, karena selama pandemi ini siswa hanya belajar daring dirumah masing-masing, serta peran guru agar tetap mengontrol siswanya selama jam sekolah sehingga para siswa tetap konsisten melalukan pembelajaran meskipun tidak maksimal.
- Reporter : Yudie
- Editor : Arik Kurniawan
- Publikasi : Yadi/Sugik