Kesehatan

Tekan Penurunan Stunting Ketua BKKBN Jatim Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita

×

Tekan Penurunan Stunting Ketua BKKBN Jatim Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita

Sebarkan artikel ini
BKKBN Jatim Sosialisasi pengasuhan 1000 HPK dan Balita Penurunan Stunting. Senin, (22/11/2022).(Foto: Badri / Lensa Nusantara).

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa timur menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan balita dalam upaya Penurunan Stunting, Senin (21/11/2022).

Maria Ernawati, Kepala BKKBN Provinsi Jatim menyampaikan. Stunting menjadi satu isu Nasional yang memang kita harus turunkan di Tahun 2024 menjadi 14 persen, terkait dengan hal tersebut maka perlulah DPR RI itu untuk memberikan satu pengawasan.

Example 300x600

“Pelaksanaan kegiatan dan anggaran stunting itu bisa dilaksanakan dengan baik atau tidak. Karena setelah sosialisasi ternyata kita akan melaksanakan bersama-sama yaitu internalisasi jadi penguatan kembali sosialisasi yang yang sudah di lakukan sebelumnya,” ucapnya.

Sehingga kader itu lebih paham sekali terhadap bagaimana penanganan kasus stunting maupun keluarga yang beresiko stunting khusus di Kabupaten Jember.

Dengan demikian 1000 HPK, kata Erna mengungkapkan. “Kita bisa mengawal anak itu pada posisi optimal dari tingkat pertumbuhan dan perkembangannya,” menurut Erna Ketua BKKBN Provinsi Jatim.

Melalui calon pengantin supaya memeriksakan dirinya sehingga kehamilan yang sehat. Jadi saat di dalam kandungan 270 hari itu akan kita kawal betul bahkan mengawalnya sebelum 1000 hari.

“Kemudian pada saat dalam kandungan kita juga melaksanakan pendampingan, supaya tidak terjadi kekurangan energi kronik, pada ibu tidak terjadi anemia gizinya anak terpenuhi dan ibunya,” tambahnya.

Selain itu bayi baru lahir kurang kurang dari 48 cm berpotensi resiko menjadi stunting dan kemudian berat badan kurang 2500 gram. itu harus diwaspadai artinya bahwa harus memberikan pendampingan, supaya asupan gizinya bayi ini bisa bagus.

Erna berharap. “Saat menjadi berpotensi jadi stunting itu yang kita cegah supaya tidak stunting perlu ada penanganan khusus,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi PKB Nur Yasin menyampaikan, penanganan anak 1000 hari pertama nanti dibimbing prilaku dan makanan yang bergizi. Nantinya kandungan di periksa akan tahu anak tersebut kalau emang stunting tentunya ibu diberikan asupan makanan bergizi.

“Setelah lahir anak ditangani di ukur panjangnya dan berat badan bayi, disitulah ketahuan kalau terkena stunting kalau sudah lebih 2 tahun sulit penanganan,” tuturnya. (Dri)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.