Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Menjelang akhir tahun dan menutup masa kerja pasda 2022 ini, Top manajemen atau Kepala divisi regional (Kadivre) Jawa timur mengadakan lawatan tatap muka langsung dengan para pejabat yang ada di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, Selasa (6/12/22)
Administratur Perhutani Bondowoso, Andi Adrian Hidayat dalam sambutannya menjelaskan bahwa berdasarkan data dan evaluasi laba perusahaan yang di pimpinnya, masih jauh dari yg diharapkan, hal tersebut dikarenakan ada sebagian besar pendapatan dipergunakan untuk membayar kewajiban pajak pada negara.
“Sehingga yang tersisa relatif kecil,” kata Andi.
Namun demikian, Andi masih optimistis dapat mengejar penghasilan pada dua periode menjelang tutup tahun 2022 ini.
Sementara itu, Kadivre Jatim, Amas Wijaya, menyampaikan permohonan maaf, karena baru bisa berkunjung ke Bondowoso setelah menjabat sebagai kepala divisi regional Jatim.
Amas menyadari dan memaklumi kalau pendapatan laba KPH Bondowoso tidak sesuai dengan rencana, karena ada kewajiban yang harus disetorkan pada negara.
Namun, Amas meminta agar ada optimalisasi sisa pekerjaan di lapangan yang masih berpeluang untuk menambah pendapatan perusahaan seperti penyelesaian tebangan sonokeling, target agro kopi dan peningkatan produksi sadapan getah Pinus serta pengawalan pendapatan dari sektor wisata.
Orang nomor satu dijajaran divisi regional Jawa timur ini berharap seluruh karyawan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan potensi sumberdaya hutan yang dimiliki oleh KPH Bondowoso, misalnya dengan memberdayakan keberadaan koperasi yang seluruh anggotanya adalah karyawan dan karyawati sehingga dapat memberikan nilai tambah baik pada perusahaan dan karyawan itu sendiri.
“Saya berharap KPH Bondowoso dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi kerja yg telah di capai tahun 2021 silam, dan saya yakin dengan semangat dan kerjasama tinggi KPH ini dapat meraih prestasi terbaik diakhir tahun 2022 ini, jadilah KPH surplus dan jgn masuk dalam golongan KPH dhuafa yg selalu mengharap pertolongan dan bantuan dari KPH lain,” pungkas Amas. (Jasuli)
