Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPP BC) Dumai berhasil meraup realisasi penerimaan hingga Rp.13.374.807.917.000 atau naik sebanyak 103.85 persen dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp.12.926.555.102.000, dengan rincian Bea Masuk sebesar Rp.35.866.791.000 dan Bea Keluar sebesar Rp.12.890.688.311.000.
Melalui upaya yang optimal serta kontribusi semua pihak, capaian penerimaan Bea Cukai Dumai dapat terealisasi dengan baik bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Hal tersebut disampaikan, kepala KPPBC Dumai Ristola Nainggolan saat menggelar Media Gathering di halaman kantor KPPBC, Jumat (27/01/2023) pagi.
Kepada media Ristola memaparkan bahwa tahun 2022 merupakan periode dengan tantangan yang cukup berat bagi perekonomian Indonesia. Dalam masa transisi pasca COVID-19, pemerintah berupaya dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional dengan perubahan dan penyesuaian kebijakan.
“Oleh karena itu, Bea Cukai Dumai senantiasa mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan serta meningkatkan pengawasan pada wilayah kerja Bea Cukai Dumai meliputi Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis mencakup Kecamatan Mandau,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai Kantor Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia terdapat 4 visi dan kisi yang merupakan faktor tersebut, yakni senantiasa menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari Penyelundupan dan Perdagangan Ilegal di Pantai Timur Sumatera, Memfasilitasi Industri dan Perdagangan, Membangun SDM yang Unggul dan Mengoptimalkan Penerimaan Negara di Sektor Kepabeanan dan Cukai.
“Selama tahun 2022, kami melakukan berbagai kegiatan pengawasan, meliputi pengawasan narkotika, psikotropika dan prekursor (NPP), pengawasan Barang Kena Cukai ilegal serta pelaksanaan patroli laut,” terangnya.
Ristola menambahkan bahwa, Bea Cukai Dumai juga senantiasa menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdangangan ilegal di Pantai Timur Sumatera dengan total dokumen yang diterbitkan sebanyak 178 Surat Bukti Penindakan, pengawasan NPP dengan hasil tangkapan sebanyak 53,8 kilogram Methamphetamine dan 1040 butir ekstasi serta pengawasan rokok ilegal dengan total hasil tegahan sebanyak 2.199.696 batang rokok ilegal.
“Dalam menjaga perbatasan Indonesia dari penyelundupan barang ilegal, kami terus melakukan sinergi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan instansi lain hingga koordinasi dengan Forkopimda. Dalam memfasilitasi industri, Bea Cukai Dumai turut memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa pada Bea Cukai Dumai yaitu dengan memberikan fasilitas sebanyak 20 Kawasan Berikat dan 10 Pusat Logistik Berikat, yang bertujuan untuk menggenjot kegiatan ekspor di wilayah Dumai,” tambahnya.
Sementara untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, setiap minggunya pegawai melaksanakan kegiatan Senin Sharing, Kamis Pintar, melaksanakan pembinaan mental, pembinaan fisik serta berbagai macam kegiatan olahraga. Bea Cukai Dumai juga melaksanakan Latihan Menembak secara rutin dan melaksanakan berbagai workshop untuk meningkatkan pengetahuan dibidang teknis.
Lanjutnya, untuk sektor penerimaan Bea Cukai Dumai mendapat distribusi target tahun 2022 sebesar Rp.12.926.555.102.000 dengan rincian target Bea Masuk sebesar Rp.35.866.791.000 dan Bea Keluar sebesar Rp.12.890.688.311.000.
Melalui upaya yang optimal dan kontribusi semua pihak, capaian penerimaan Bea Cukai Dumai dapat terealisasi bahkan melampaui target tersebut dengan total penerimaan sebesar Rp.13.374.807.917.000 (103.85% dari total penerimaan) dengan rincian Bea Masuk sebesar Rp.53.887.388.000 (150,01% dari target), Bea Keluar sebesar Rp.13.374.807.917.000 (103.76% dari target) serta penerimaan Pabean Lainnya sebesar Rp 540.837.000. Berbagai komoditas penyumbang penerimaan terbesar yaitu pupuk (Rp.8.463.845.985.670), CPO dan turunannya (Rp.2.680.385.882.657), alkohol dan turunan halogenasi, sulfonasi, nitrasi atau nitrosasinya (Rp.605.976.316.610), garam dan garam peroksi, dari asam anorganik dan logam (Rp.197.819.097.250), serelia (Rp.172.801.426.008) serta komoditas lainnya.
Sementara pada tahun 2023 ini, jelas Kepala Bea Cukai, berbagai tantangan dari segi ekonomi global salah satunya dibayangi ketidakpastian di tengah kondisi perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai, akan berdampak langsung kepada Indonesia yang mengakibatkan suku bunga yang tinggi, inflasi, daya beli masyarakat yang menurun hingga melemahnya kinerja ekspor.
“Namun demikian, Bea Cukai Dumai berkomitmen penuh dalam melaksanakan pelayanan dan pengawasan, melakukan perbaikan secara terus menerus, serta secara konsisten melaksanakan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal yang berfungsi menekan peredaran rokok ilegal. Kegiatan Coffee Morning dengan para pengguna jasa, melaksanakan Media Gathering dengan media pers di Kota Dumai serta meningkatan pelayanan dan edukasi dengan melaksanakan Customs Visit Customers ke perusahaan-perusahaan guna mendukung kegiatan ekspor serta UMKM di wilayah pengawasan Bea Cukai Dumai,” tukasnya.
Kegiatan media gathering oleh KPPBC Dumai kali ini dilaksanakan dengan suasana kekeluargaan, dimana Ristola Nainggolan beserta seluruh Kasi dan bidang di kantor Bea cukai turut berbaur dan berdiskusi bersama awak media.**