Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ritual adat tahunan labuh laut atau larung “Sembonyo” yang digelar masyarakat nelayan di kawasan Teluk Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, pada Sabtu Kliwon, 1 Selo tahun Jawa, Sabtu (3/6/2023) masehi.
Labuh laut atau larung sembonyo tahun ini terlihat sangat meriah, bahkan sejak Jumat (2/6) malam hingga Sabtu sore, warga dan wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi adat pesisir Teluk Prigi terus berdatangan.
Sementara di pinggir area pantai labuh warga dan wisatawan rela berdesakan demi bisa menyaksikan rangkaian sembonyoan, hingga buceng (tumpeng besar) diseret perahu ke tengah laut lepas.
“Tradisi sembonyo menjadi upacara adat yang akan terus dijaga oleh masyarakat nelayan Trenggalek, khususnya yang beroperasi di sekitar Teluk Prigi,” kata Ketua Panitia Ritual labuh laut Sembonyo, Aby Suprapto.
Adapun kegiatan Sembonyo ini merupakan agenda tahunan yang selalu dilaksanakan tiap satu tahun sekali di bulan jawa tepatnya bulan Selo dan mengambil hari Kliwon yang identik berdekatan dengan Hari Raya Waisak.
“Kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur kami, masyarakat di Teluk Prigi Watulimo dan Trenggalek akan hasil laut yang didapat. Diharapkan dengan bersyukur, akan ada keberkahan lainnya,” jelas Aby.
Adapun dalam Sembonyo ada larangan, dimana dalam kurun waktu 4 hari nelayan Teluk Prigi dilarang melaut, fokus terlebih dahulu didalam upacara perayaan Larung Sembonyo.
“Untuk titik lokasi larung sembonyo berjarak 3 mil dari bibir pantai, untuk Teluk Prigi tepatnya Sembonyo dilarung di daerah Karang Malang,” terang Aby.
Lebih lanjut Aby, berharap kepada para nelayan, warga pesisir maupun tokoh adat dan lingkungan agar setiap acara adat seperti ini bisa terus dijaga.
Sebab menjadi sebuah identitas yang menarik yang tentunya akan menjadi warisan anak cucu kelak.
Upacara adat Labuh Laut Larung Sembonyo di Teluk Prigi tahun 2023 juga dihadiri oleh Bupati Trenggalek dan Wakil Bupati serta seluruh jajaran Forkopimda Trenggalek. (Yanto)