Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Puluhan Anggota Banser Gerakan Pemuda (GP) Ansor kabupaten Jember mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengklarifikasi atas pencantuman logo Nahdlatul Ulama (NU) di beberapa baliho Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari partai PKS, Jum’at (11/8/2023).
“Terima kasih kepada GP Ansor Jember memberitahukan pencantuman logo NU Bacaleg dari partai PKS,” ucap Ketua DPD PKS Jember Sudiyanto.
Pencantuman logo NU yang digunakan untuk media kampanye salah satu Bacaleg PKS yang ada di wilayah Kecamatan Sumowono.
“Laporan tersebut baru saya mendengar dari GP Ansor Jember, memang PKS selama ini tidak pernah menggunakan logo-logo atau simbol dari organisasi masyarakat baik bersifat nasional maupun lokal,” ungkap Sudiyanto.
Menurutnya, karena ini merupakan kejadian pertama selama dirinya berad di PKS Jember mengikuti pemilu mulai tahun 1999-2024.
“Hari ini kita akan memanggil langsung bacaleg menggunakan logo NU, untuk mencopot banner seluruh yang terpasang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Jember Izzul Aslah mengatakan, pihaknya menerima laporan keresahan dari para Ulama, Kiai, pengurus cabang NU atas pencatutan logo NU untuk alat kampanye PKS.
GP Ansor untuk menindaklanjuti DPD PKS Jember tidak menggunakan logo NU alat kampanye PKS. Izzul menegaskan agar baleho diturunkan atau menghapus semua alat kampanye PKS yang memakai simbol NU selama 1×24 jam.
“Ketika perjanjian dibatalkan atau tidak dihiraukan anggota Ansor dan Banser akan menurunkan secara paksa di seluruh Kabupaten Jember,” tegasnya.
“Sehingga Bacaleg PKS yang mencantumkan logo NU. Yakni di wilayah Kecamatan Sukowono, Jelbuk dan Ajung,” pungkasnya (Dri).