Bondowoso – Korban wabah Penyakit Corona atau Covid-19 yang sempat viral di Media social lantaran jenzah Nuria Kurniasih perawat terbaik di RSUP dr. Kariadi Semarang yang gugur terkena virus covid-19 ditolak oleh oknum RT setempat untuk dikebumikan didaerah dimana ia tinggal, sehingga suaminya sendiri memakamkannya di RSUP dr. Kariadi Semarang yang dibantu oleh pegawai RS.
Ketua DPD PPNI (Dewan Perwakilan Daerah Persatusan Perawat Nasional Indonesia) Kab. Bondowoso Bagus Supriyadi, S.Kep.Ns.MM.Kes Meninjak lanjuti siaran pers DPP PPNI di Jakarta Tanggal 10 April 2020. Yang berkaitan dengan intruksi penggunaan Pita Hitam. Sabtu, 11/4/2020.
Melihat kejadian tersebut PPNI Bondowoso mengecam keras atas tindakan penolakan jenazah Nuria Kurniasih seorang perawat yang telah berjuang di garis depan dalam melawan Covid-19.
Stikmatisasi negative kepada jenazah pasien dengan Covid-19 baik itu masyarakat umum apalagi tenaga kesehtan adalah sikap yang tidak dibenarkan.
Ketua DPD PPNI Kab. Bondowoso intruksikan kepada seluruh perawat yang bertugas di Kab. Bondowoso untuk menggunakan Pita Hitaam di lengan yang di mulai dari Tanggal 12-16 April 2020.
“Saya Intruksikan Kepada Seluruh Perawat di Bondowoso untuk menggunakan Pita Hitam di Lengan Kanan sebagai aksi solidaritas terhadap wafatnya teman sejawat disaat melawan pandemic Covid-19”. Ungkap Ketua DPD PPNI Bondowoso. (Arik Kurniawan)