Pemerintahan

Bupati Tapsel Jadi Pembicara Dihadapan Wali Kota se-Indonesia di I-SIM for Cities 2024

×

Bupati Tapsel Jadi Pembicara Dihadapan Wali Kota se-Indonesia di I-SIM for Cities 2024

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapsel
Bupati Dolly Pasaribu jadi pembicara melalui zoom meeting dihadapan Wali Kota se-Indonesia, di Ruang kerja Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Senin 24/06/2024 (dok. Prokopim Tapsel)

Tapanuli Selatan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sukses diajang Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) SDG’s (Sustainable Development Goal’s) For Regencies 2023, sebuah perlombaan yang digagas Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Surveyor Indonesia dan Apkasi untuk kategori kabupaten, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu diminta menjadi pembicara dihadapan Wali Kota se-Indonesia pada Kick-Off Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities 2024 melalui zoom meeting di ruang kerjanya pada Senin (24/6) pukul 09.00 WIB.

“Alhamdulillah, proses awal 416 kabupaten yang ada di Indonesia lalu terjaring 103 Kabupaten dan kami lolos Top 10 lalu masuk Top 3 Program I-SIM For Regencies yang bertemakan, “Hatabosi dan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Integrasi Upaya Pelestarian SDA di Hulu dan Hilir Sungai Batang Toru,” ujar Bupati.

Example 300x600

Saat itu lanjutnya, Pemkab Tapsel meraih peringkat satu terbaik Nasional dari kabupaten-kabupaten yang ada di Indonesia yang diikuti Kabupaten Bandung sebagai terbaik kedua dan Kabupaten Temanggung sebagai terbaik ketiga dalam rangka Indonesia’s SDGs Action Award 2023.

“Kami membawa Hataboshi dan FOKSBI sebagai kearifan lokal yang berjalan 120 tahun dari nenek moyang kita. Bagaimana mengalirkan air untuk memanfaatkan lahan persawahan,” ujar Dolly.

Pelestarian kearifan lokal Hatabosi sendiri dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan, ketersediaan sumber energi baru terbarukan sekaligus rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati, salah satunya adalah Orang Utan Tapanuli (pongo tapanuliensis) yang merupakan spesies endemik Indonesia.

“Sedangkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam bentuk 3R yaitu rewetting, revegetation dan revitalization agar sawit di lahan gambut yang rawan terbakar, produktivitas rendah “berubah” menjadi lahan sawit yang dijaga ketinggian air sehingga mengurangi emisi karbon yang sekaligus meningkatkan produksi sawit dan early warning system,” jelasnya.

Pemerintah memiliki peran penting begitu juga NGO, swasta baik itu skala Nasional maupun lokal, perguruan tinggi, dan media sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal atau no one left behind.

Sebagai penutup penyampaian manfaat mengikuti lomba ini, Dolly mengajak agar pemerintah kota se-Indonesia ikut menyukseskan Integrated Sustainability Indonesia Movement for Cities tahun 2024, tegasnya. (A Hanafi Nst)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.