Lensanusantara.net Situbondo 18/02/2020 Tema Politik belakangan hari ini menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah proses menuju Pemilihan kepala daerah Situbondo 2020 (Pemilukada). Semua lapisan masyarakat membicarakan politik, mulai dari akademisi hingga masyarakat biasa. Tentu ini merupakan hal menarik untuk dipahami dan diikuti perkembangannya. Seperti pada konteks hari ini, tentang pesta demokrasi di daerah yang akan berlangsung pada 2020 bulan 9 mendatang. Menuju Pemilukada 2020 menjadi catatan bagi warga masyarakat kabupaten situbondo dalam berdemokrasi, saat-saat memanasnya dinamika politik dalam melahirkan pemimpin terbaik.
dilaksanakan pula dgn secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil) yg menggambarkan salah satu bentuk perwujudan dari demokrasi, yakni adanya Pemilukada dengan konsep dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Biasanya Permasalahan yang kerap terjadi dalam Pemilukada, yakni sebagaian masyarakat dalam memilih pemimpin biasanya kebanyakan lebih mengutamakan pragmatisme dan mengabaikan rasionalitas. Tidak semua pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerahnya masing masing atas idealisme tertentu, tetapi ada yang didasari pada kalkulasi untung rugi yang sifatnya material, seperti mendapatkan uang dan barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari. Pragmatisme pemilih ini sebagian disumbangkan oleh tingkat literasi politik yang rendah, serta masifnya politik tuna ide dari kontestan pemilukada.
Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang peserta Pemilu atau para tim kemenangan melakukan kecurangan untuk menang. Bahkan menghalalkan segala cara, sehingga hampir setiap Pemilukada ditemukan kecurangan, mulai dari manipulasi suara hingga kentalnya politik transaksional. Seperti yang terjadi di bahkan dibeberapa daerah di sepuluh provinsi yang disebabkan Diduga adanya berbagai kecurangan di 69 TPS, (KPU RI, 2018) disaat Gelaran pilkada pilkada dan bahkan pilpres dan pileg tahun tahun kemarin.
Perkembangan media juga memengaruhi masyarakat sebagai pemilih dalam menerima informasi,khususnya isu politik. Masyarakat sebagai pengguna sekaligus penikmat media seyogianya cerdas dalam menyebar informasi. Melakukan penyaringan sebelum membagikan informasi. Namun tidak semua masyarakat melakukan hal tersebut. Ada juga sebagian masyarakat yang sering kali menyebarkan berita hoax,bahkan menjatuhkan salah satu calon pemimpin / kontestan Pilkada. Dan bahkan Melakukan propaganda untuk kepentingan pihak tertentu.
Semoga PILKADA SITUBONDO yang akan dilaksanakan di Bulan september 8 bulan lagi aman dan lancar serta melahirkan pemimpin Yang amanah dan bertanggung jawab.
Berita ini Dikutip Dari Akun Facebook Resmi LSM Siti Jenar Dengan Ketua Umum Eko Febrianto.(Tim)