Lumajang – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi melakukan gerakan tanam vetiver di lereng gunung Semeru, khususnya di Ranupani Kec. Senduro, Lumajang, Sabtu (15/2). Penanaman rumput vetiver ini sendiri merupakan bentuk gerak cepat untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka konservasi alam.15/2/20
“Minggu lalu pak Pangdam menyampaikan ingin gerak cepat untuk memfollow up instruksi presiden terkait konservasi alam. Dan dalam waktu cepat juga langsung berkoordinasi dengan pihak Pemprov Jatim lewat pak Sekda dan Kadis Kehutanan untuk kesiapan lahannya,” tukas Khofifah sapaan akrab usai melakukan penanaman.
Khofifah menjelaskan, bahwa vetiver ini tidak boleh ditanam di lahan konservasi. Untuk itu, pihaknya menyampaikan terima kasih pada kelompok tani hutan bersama Kodam V/Brawijaya yang sudah berkenan menanam vetiver.
Ditambahkan, hari ini baru ditanam 50.000 vetiver. Dalam seminggu ke depan akan terus ditanam sampai 200.000 di bawah koordinasi tim dari Korem. Dalam penanamannya Vetiver membutuhkan air yang banyak, sehingga memang harus ditanam saat musim hujan. Kelebihan vetiver sendiri yaitu memiliki akar yang bisa mencapai 6 meter ke bawah tanah.
“Kaberadaan vetiver diharapkan bisa memberikan daya tahan dari seluruh daya dukung alam dan lingkungan sekitar Ranupani,” tukas Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Lebih lanjut dijelaskan, kekuatan daya dukung lahan ini akan berseiring dengan tradisi masyarakat menanam kentang. Sehingga, kegiatan menanam kentangnya tetap jalan tapi pada saat yang sama daya dukung lingkungan dan tanahnya tetap bisa dikuatkan.
“Jadi, tanam kentangnya tetap jalan dan daya dukung lingkungan dan tanah tetap dikuatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan, penanaman vetiver ini merupakan bentuk sinergi antara Kodam V Brawjaya dengan Pemprov Jatim. Ke depan, penanamannya akan terus dilakukan di bawah koordinasi Korem dan Kodim di jajaran Kodam V/Brawijaya.
“Penanaman ini tidak hanya di dataran tinggi. Bisa juga di tanggul sungai, karena fungsinya untuk mengikat tanah dan meminimalisasi dampak bencana longsor,” terangnya. (Red)