Uncategorized

Ditengah Meriahnya Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Ada Tangisan Nenek Nasib Warga Desa Kalitapen Bondowoso yang Hidup dengan Segala Keterbatasan

×

Ditengah Meriahnya Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Ada Tangisan Nenek Nasib Warga Desa Kalitapen Bondowoso yang Hidup dengan Segala Keterbatasan

Sebarkan artikel ini

Bondowoso – Dengan adanya wabah penyakit pandemi Covid-19, banyak dampak yang terjadi pada perekonomian masyarakat, hal ini sangat dirasakan oleh warga yang memeng sebelumnya sudah berada dibawah garis kemiskinan, maka dari itu Pemerintah Pusat, Daerah, dan Desa berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban hidup warganya dengan memberikan berbagai macam bantuan sosial.

Namun miris, hal ini tidak dirasakan oleh Sani Alias B. Nasib (83) warga Dusun Wringin Jajar RT/RW : 17/07 Desa Kalitapen Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso, profesi Nenek Nasib sebagai pembuat sapu lidi yang berpenghasilan sangat minim, ia juga hidup seorang diri, anak dan cucunya sudah lama meninggal dunia.

Example 300x600

“Penghasilan saya tidak menentu, paling untung hanya cukup untuk makan, terkadang saya harus memakan singkong yang saya tanam dihalaman rumah Saya”, Ungkapnya dengan bahasa Madura yang telah diterjemah.

Nito (35) tokoh masyarakat sekitar yang geram dengan kebijakan Pemerintah yang telah mengenyampingkan Nenek Nasib, sangat mustahil kalau seperti Nenek Nasib ini tidak mendapatkan bantuan sosial, karena hidupnya serba keterbatasan, bahkan untuk makan saja ia menunggu belas kasihan dari warga sekitar.

“Saya sangat menyayangkan dengan adanya bantuan sosial khususnya yang berasal dari Dana Desa, Bantuan sosial tersebut banyak yang tidak tepat sasaran, kok bisa nenek Nasib ini tidak mendapatkan bantuan, padahal program pemerintah sangat banyak khususnya BLT-DD, mustahil kalau Nenek Nasib ini tidak masuk kriterian penerima manfaat bantuan sosial”. Ungkapnya.

Nito beranggapan pendataan yang terjadi di Desa Kalitapen terkesan asal asalan karena didaerah ia tinggal masih banyak yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, dan menurutnya sudah layak untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), namun kenyataannya berbalik meraka hanya menjadi penonton warga sekitar yang mendapatkan bantuan sosial.

“di Dusun Wringin Jajar sepengetahuan Saya ada lima orang yang nasibnya sama dengan nenek Nasib, yaitu Buk Hibul, Buk Tun, Buk Jumati, Buk Has Karna, dan Buk Nasib ini, kalau tidak ada aturan pemerintah terkait social distancing kami warga wringin jajar, siap melakukan demo ke kantor Kepala Desa, demi menegagkan hak hak mereka”, Jelasnya saat di konfirmasi dirumah Nenek Nasib oleh Wartawan Lensa Nusantara.

Harapan warga sekitar, ada kebijakan dari Pemerintah akan nasib para janda lansia didaerahnya, apalagi dalam situasi memperingati Hari besar Islam, Hari Raya Idul Fitri 1441 M, disaat orang lain merayakannya dengan penuh kebahagiaan, berbeda dengan mereka, contohnya Nenek Nasib, untuk makan aja susah ditambah lagi hidup sebatang kara dengan segala keterbatasan, sangat tidak mungkin untuk merayakannya.

  • Reporter : Yadi
  • Editor : Arik Kurniawan
  • Publikasi : Suhartono
**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!