Tanggamus, lensanusantara.net – Terkait dengan pemerkosaan yang dialami oleh penyandang Disabilitas dan keterbelakangan mental,hingga melahirkan dua orang putri asal Pekon Tanjung Agung,kecamatan Kota Agung Agung Barat,kabupaten Tanggamus.
Dengan kejadian yang menimpa Supriatin(Jumairah) yang menjadi korban pemerkosaan hingga mahirkan dua orang anak,membuat Ratnawiyah Ketua Harian Pusan Pelayan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A).
kabupaten Tanggamus geram.
P2TP2A kabupaten Tanggamus akan berencana melaporkan kepada pihak kepolisian Resort Tanggamus, tentang pemerkosaan yang dialami oleh Supriatin (Jumairan),dan sekaligus akan mengawal proses hukum hingga tuntas atas peristiwa yang menimpa korban.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ratnawiyah Ketua Harian P2TP2A kabupaten Tanggamus,pada saat mengikuti Rembuk Pekon yang diselenggarakan dikantor Pekon Tanjung Agung,Jumat(26-06-2020)
Dalam rembuk Pekon tersebut dihadiri oleh Edison kepala dinas KB,Ibrahim Kabid Rehabilitasi Sosial,Ratnawiyah.S.Ag.MA Ketua Pelaksana Harian (P2TP2A) ,Roswati Purwantari LKS ALAMANDA,Erlan Dani Saputra Camat Kota Agung Barat, AKP Muji Harjono.SE Kapolsek Kota Agung,PJ Kepala Pekon Tanjung Agung dan seluruh Aparat Pekon Tanjung Agu.
“Kami sangat sesalkan hal ini bisa terjadi,apa lagi kejadian tersebut sudah belasan tahun yang lalu dan kini terulang sampai dua kali,kami terimakasih kepada rekan-rekan media yang sudah menginformasikan kepada kami,ini bukan lagi menjadi Tanggung Jawab Pekon Tanjung Agung,tapi sudah menjadi Tanggung Jawab Tanggamus bahkan Nasional.”terangnya
” Kami dari P2TP2A akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,agar pelakunya dapat ditangkap dan mempertanggungjawabkan atas segala perbuatannya.dan kami juga akan mengawal tetus hingga selesai.”Tegasnya. (Sujanak).
