BeritaDaerah

Ekonomi Pangkalpinang Melemah, Pedagang Pasar Mengeluh Dagangannya Kian Sepi

×

Ekonomi Pangkalpinang Melemah, Pedagang Pasar Mengeluh Dagangannya Kian Sepi

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, lensanusantara.net – lensanusantara.net, Pangkalpinang – Sejumlah pedagang di Pasar induk Pangkalpinang mengeluhkan dagangannya sepi pembeli. Mereka bandingkan saat situasi perdagangan di saat Timah beroperasi secara lancar dan normal. Saat itu daya beli masyarakat pun cukup tinggi.dan pedagang pun masih bisa mndaptkan keuntungan.

Namun sekarang situasinya pun berbeda, pertumbuhan perekonomian Bangka Belitung khususnya pangkalpinang saat ini mengalami penurunan yang sangat sangat drastis dan signifikan alias sepi pengunjung.Daya beli masyarakat sekarang ini turun drastis tersebut menyebabkan daya jual beli di pasar induk pangkalpinang tdk normal seperti sebelumnya.dikala timah masih operasi dan harga jual lada dan karet masih normal.

Example 300x600

Salah satu pedagang dan sekaligus Agen cabe dan distributor sayur mayur dari luar sdr.SUADI dipasar induk pangkalpinang , saat ditemui di lapaknya. Jumat, 14/08/2020.

“Dulu, ketika timah masih operasi dan jalan lancar, daya jual beli masyarakat untuk kebutuhan seperti cabe bawang merah dan sayur mayur cukup tinggi, apalagi didukung dengan harga timah yang menjanjikan,” kata suadi
“Dulu saya kirim barang barang dari luar kota seperti bawang merah satu mobil truk (7ton) cabe merah 70 sampai 80 kotak dari luar daerah setiap hari habis terjual sebagiannya ada yang di salurkan ke luar kota seperti sungailiat toboali dan koba.

Namun sekarang ini pengiriman masuk terus dan daya jual beli turun drastis sepi pembeli sehingga barang barang kiriman dari luar menumpuk tidak laku dipasarkan akibatnya sepinya dari pembeli. ekonomian Babel memang saat ini sedang melemah, belum lagi imbas dari pandemi Covid-19 yang berdampak pada pedagang dipasar induk pangkalpinang sepi pengunjung masyarakat pun kini mulai terasa sepi. Daya beli masyarakat mengalami penurunan yang sangat drastis.

Tak hanya dagangan kami, tetapi kebutuhan lainnya juga sama seperti daging sapi, daging ayam dan lainnya pun mulai berdampak.”keluhnya
Diakui Suadi.sebelum tambang timah berenti operasi harga lada dan harga karet masih normal daya jual beli masyarakat dibidang apapun masih dikatakan normal seperti biasanya, apalagi menjelang lebaran sangat ramai pengunjung untuk berbelanja kebutuhan sehari harinya
“Kalau sekarang ne luar biasa sepinya pasar ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19. kami semoga pandemi covid 19 ini cepat berakhir dan normal kembali.

Dan sekarang ini ada kenaikan harga barang barang “Biasanya rumah makan, restoran ataupun usaha kecil banyak yang beli pesan barang,dan mereka pun ada yang tutup karna sepinya pembelidan kalau buka pun hanya terbatas, apalagi masyarakat umum sudah sangat jarang membelinya,” katanya
Ia pun sangat berharap, kondisi ekonomi masyarakat seperti saat ini dapat segera kembali pulih, dan Pemerintah bisa segera mengatasi dan memberikan solusi persoalan ekonomi ini.

“Kalau disektor pertambangan bisa beroperasi dan berjalan dengan baik, itu sangat bagus sekali, itu pasti berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat,” jelasnya.

Kondisi serupa ini tak hanya di pasar induk ini jg terjadi di pasar pasar lainya seperti pasar pagi, pasar kampung asam serta pasar pasar lainya,mereka sangat mengeluh dagangannya banyak bersisa tidak laku dijual akibat sepinya pembeli.daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok lainnya sangat menurun drastis juga.

Seperti halnya pasar yang ada di air itam saat ditemui salah Satu penjual sayur mayur sdr.SUDIR saat dimintai keterangn tentang jualanya yg sehari harinya jualan sayur mayur yang dbeli dari pasar induk untuk dijual lagi dapasar air itam mngatakan”sepi pasar dakde orang belanje barang banyak dak laku dijual dakde aben orang belanje e dak tau ngapalh emang lah musim sepi dimane mane bae sepi besabar bae lah nunggu sampai sore jualan e sapa tau ade orang belanje”. ujar Sudir.

(Pasar sepi,barang jualan sisa banyak orang datang belanja pun sepi bersabar saja menunggu pembeli sampai sore siapa tau masih ada orang yang belanja)
Penulis: Anang.

Tinggalkan Balasan