Berita

Musa Abu Bakar Menilai Kadis Nakertrans “Fahri Nahar” Paling Kaco Memimpin Dinas

×

Musa Abu Bakar Menilai Kadis Nakertrans “Fahri Nahar” Paling Kaco Memimpin Dinas

Sebarkan artikel ini

Halmahera, LENSANUSANTARA.CO.ID – Musa Abubakar memaparkan Padat karya itu seharusnya dinikmati masyarakat Panamboang dan Tuwokona, menurutnya semua kegiatan tersebut harus dikerjakan langsung oleh masyarakat dalam bentuk kelompok, perkelompok beranggotakan 60 orang minimal tapi yang terjadi di lapangan tidak dibentuk kelompok tersebut.

Example 300x600

“Saya ada liat banyak tong pe pegawai Nakertrans yang kerja dan apa pun yang terjadi soal pemindahan itu salah dan tetap dia kena”.Kenapa dia kase masok di GOR? Tanyanya

Menurutnya, “GOR itu punya anggaran tersendiri yang bangun itu dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. Pokoknya tara boleh kase pindah karena Padat Karya itu untuk kepentingan masyarakat.kegiatan itu tong pe bidang tong yang tangani cuma dong simpan”.tegasnya Jumaat, 20/11/2020.

Kepala Bidang Penempatan “Musa Abubakar” mengaku bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut ia tidak pernah di libatkan sementara beliau yang membidangi hal itu.

Ia mengaku telah dihubungi langsung oleh Pihak Kementrian dan menyampaikan bahwa anggaran itu ada.tak cukup sampai di situ Musa Abubakar pun mengatakan
sepanjang Kepala Dinas Nakertrans masih di jabat oleh “Fahri Nahar” maka ia tidak mau bekerja sama dengannya.

“Saya so bilang sepanjang kalu paitua(Fahri Nahar) itu saya so tara mau sudah kerja sama,barang ini dia pe salah samua dudu di dia, Saya ini pegang padat Karya So lama. cuma ini dia masok baru dia biking-biking, dulu-dulu kadis lain tu samua aman tarada bilang tong dapa musti bagini ka bagini cuma ini paitua ini paling Kaco,
jadi anggaran itu ada dari pusat kase tau tarada me Kepala Bidang nii” sedikit bernada kesal.Jumaat 27/11/2020.

Pengalihan kegiatan Padat Karya (setapak Pemukiman Warga) oleh kepala Dinas Nakertrans Fahri Nahar dinilai tidak transparan dan terkesan menyalahi prosedural. pasalnya proyek tersebut seharusnya di bangun di desa Panamboang dan Tuwokona tapi di alihkan ke Gelanggang Olahraga (GOR).

Secara terpisah Salim Tarajudin selaku Staf di Nakertrans saat dikonfirmasi awak media menjelaskan hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan dan pemanfaatan menurutnya kegiatan tersebut seharusnya di nikmati langsung oleh masyarakat setempat (Panamboang dan Tuwokona) tapi di pindahkan ke GOR tanpa melalui musyawarah dengan masyarakat di dua tempat tersebut.

Sementara Kadis Nakertrans Fahri Nahar waktu di konfirmasi via WhatsApp tidak mengatakan apa-apa sampai berita ini terbit.(Sain)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan