
Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Bondowos KH, Salwa Arifin mendatangi Kantor PDAM di Jl.Mastrip, kedatangan Bupati itu dalam rangka pembinaan pada karyawan PDAM, Rabu, 10/3/2021.
Dalam sambutannya, Bupati Salwa munuturkan, Bahwa selama ini PDAM banyak problem, salah satunya pelayanan air yang belum meluas pada masyarakat, Bupati juga mendorong PDAM agar terus meningkatkan pelayanannya.
“Prestasi yang sudah dicapai sekarang harus ditingkatkan,” kata Bupati dihadapan Dirut dan semua karyawan PDAM.
Bupati juga sedikit bercerita terkait sosok Dirut PDAM yakni April Ariesta Bhirawa yang dianggapnya sebagai pemimpin yang rendah hati, menurut Bupati ia adalah sosok yang pekerja keras, rendah hati dan selalu membantu yang dibawah.
“Dia (Dirut PDAM) enggak pernah ngaku Dirut, ngakunya tukang jual air,” paparnya, yang disambut gelak tawa para karyawan.
Bupati juga membeberkan, jika Dirut PDAM selalu minta petunjuk dan nasehat pada dirinya, bukan masalah PDAM tapi bagaimana bekerja yang baik dan jujur.
“Saya salut sama pak Bhirawa, karenanya pula saya ketiban dapat penghargaan pembina terbaik,” ungkap Bupati.
Kedepan, harapan Bupati, PDAM terus meningkatkan kinerja dan layanannya, agar masyarakat yang membutuhkan air bisa tercover keseluruhan di Bondowoso.
Smentara itu, Dirut PDAM Bondowoso, Aries Bhirawa dikonfirmasi usai acara mengatakan, kedudukan Bupati di PDAM sebagai KPM (kuasa pemilik Modal), oleh karenanya, apa yang dilakukan oleh PDAM itu harus persetujuan bupati.
“Support dari Pemerintah Daerah sangat besar terhadap PDAM juga dari ketua DPRD Bondowoso Komisi II, banyak memberikan arahan dan petunjuk, saya ucapkan terima kasih,” kata Aries.
Kami sadar, lanjut Dirut, pelayanan kami belum sempurna, akan tetapi bagaiamanapun juga, kami berusaha meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
“PDAM adalah Badan usaha milik Pemerintah Daerah hadir melayani masyarakat dari atas sampai tingkat bawah,” tambahnya.
Menurutnya, PDAM murni milik Daerah, yang ketergantungannya ke Pemkab masih sangat besar, akan tetapi apabila tarif disesuaikan pada masyarakat, kita sudah tidak memerlukan subsidi lagi.
“Akan tetapi apa mungkin kita menaikkan tarif dalam kondisi pandemi saat ini, kasian masyarakat,” ibanya.
Pihaknya sangat berharap perhatian dari Pemkab, serta DPRD, bagaimana kedepan PDAM bisa menjadi perusahaan yang sehat.
“Selama Tahun 2020, kita masuk penilaian 10 besar se Indonesia, dengan jumlah layanan dibawah 30 ribu, dan kami masih 20 ribu terbaik sekala Nasional,” tambahnya.
Keberhasilan itu. menurut Aries, adalah hasil kerja keras seluruh karyawan PDAM.
“Saya bukan siapa-siapa tampa mereka,” lanjutnya.
Aries menegaskan, kedepan PDAM manarget jumlah layanan serta berusaha keras meningkatkan keuntungan, walaupun di Tahun 2020 subsidi tidak diganti karena Covid.
“Meski begitu, kami masih bisa untung hampir 1. M,” Pungkasnya. (Ubay)