Banyuwangi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Diduga lantaran adanya Pabrik Penggilingan Padi, Warga Dusun Salamrejo. Desa Tulungrejo. resah akan perilaku pabrik yang terkesan tidak memperhatikan keselamatan warga. Senin (30/8/2021).
Dari hasil investigasi awak media di sekitar tempat pabrik yang terletak di Sumber Wadung, Kanti Sukaningsih menuturkan, bahwa ia pernah masuk rumah sakit karena adanya debu yang berterbangan ke permukiman, “Sewaktu saya masuk rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan saya alergi dengan debu, tentunya debu darimana lagi kalau bukan dari pabrik.” kata Kanti wanita paruh baya itu.
Sementara dari pihak Pemerintah Desa Tulungrejo yakni Sekdes, membenarkan adanya pengaduan masyarakat tersebut. Setelah itu ditindak lanjuti dengan mendatangi warga salah satunya disebut bertemu dengan yang namanya Pak Imam yang hasilnya warga sudah tidak ada masalah.
Menariknya, Sekdes juga mengingatkan awak media untuk tidak terprovokasi oleh warga dikhawatirkan informasi yang disampaikan diplintir-plintir. kata Sekdes,
Lebih lanjut Sekdes, “Pemerintah Desa akan menindak lanjuti aspirasi masyarakat kalau memang pihak pengusaha tidak mengindahkan keluhan masyarakat.”
“Terkait permohonan mediasi yang belum dilaksanakan, karena setelah turun ke masyarakat diperoleh informasi sudah tidak ada masalah lagi, Sehingga andai dilaksanakan pertemuan mediasi tidak ada persoalan yang jelas untuk dimediasikan.” menurut sekdes.
Numun hal mengejutkan di katakan oleh Imam Muslim , selaku Tokoh Masyarakat bahwa permasalahan masih tetap ada.
“Keberadaan Sleep Penggilingan Padi itu tadinya tidak bermasalah dengan masyarakat karena skalanya kecil, akan tetapi sejak tahun 2015, Sleep Penggilingan padi tersebut berubalah dari skala kecil menjadi skala besar, mulai sejak itu muncullah debu abu, sebagai dampak terhadap masyarakat.”kata Imam
Lebih lanjut Imam, “Nah, ketika terjadi seperti demikian, kami sering kali menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat kepada pihak pabrik, akan tetapi sialnya pihak pabrik hanya melakukan pembenahan sebentar saja, usai itu pasti akan muncul eropsi debu kembali.”
Masih dengan Tokoh Masyarakat, “Ini sering kali terjadi, bahkan pada 2018 kami pernah mengadukan hal tersebut ketingkat kecamatan, ada fatwa dari kecamatan, namun ketika ada tindakan dari Satpol-PP baru akan ada perbaikan, itu tadak lama, hanya beranjak beberapa hari saja, setelah itu muncul lagi dan lagi, seterusnya seperti itu.”
“Karena tempo hari Sleep Penggilingan tersebut dampaknya sudah keterlaluan, kami minta kepada pihak Desa agar ada mediasi secara tertulis.” paparnya. (Dhofir)