BeritaDaerah

Cendet Sapudi Terancam Punah, Komunitas CMS Adakan Halal bi Halal

×

Cendet Sapudi Terancam Punah, Komunitas CMS Adakan Halal bi Halal

Sebarkan artikel ini

Sumenep, LENSANUSANTARA.CO.ID – Para pecinta Cendet berinisiatif ngumpul barang, bincang-bincang tentang pelestarian dan penjagaan dari ancaman kepunahan burung Cendet Di Pulau Sapudi, Komunitas Cendet Mania Sapudi (CMS) minggu, 12 September 2021 mengadakan Halal Bihalal di Gedung Olahraga Adi Podey Gayam.

Example 300x600

Yanwar sebagai ketua CMS terpilih berharap cendet di Sapudi menjadi Ikon Pulau Sapudi, layaknya Sapi Sapudi, keberadaan Cendet Sapudi yang sudah dikenal ditingkat Nasional, penting bagi pecinta Cendet untuk membangun kesadaran pelestarian, dengan tujuan Cendet Pulau Sapudi tidak punah. Anggota CMS secara khusus dan masyarakat secara umum sudah bisa merasakan efek ekonomi dari adanya perlombaan Cendet yang difasilitasi oleh CMS.

“harga jual cendet di Sapudi sudah sangat mahal, keberadaan CMS telah memberikan efek ekonomi khususnya pada anggota CMS dan secara umum ke masyarakat Sapudi, dulu saya beli cendet anakan harganya Rp. 5.000, sekarang sudah meningkat, ada yang Rp. 250, 000, dan Rp. 400.000, malah puluhan Juta bagi Cendet yang bagus”.

pendapat peserta musyawarah, yang disampaikan Peceng (Nama Panggilan), mengharap CMS ini dapat dibentuk resmi Berbadan Hukum, agar tujuan pelestarian mudah untuk diwujudkan. Suatu kelompok yang tidak berbadan hukum tidak akan bisa menghalangi para pemburu cendet yang mengancam kelestarian, dan perlu ada peraturan khusus nantinya yang dibuat oleh pemerintah daerah sebagai pedoman aplikasi dilapangan.

“usulan sy CMS harus dilegalkan dengan berbadan hukum ”.

Endi selaku pecinta Cendet Sapudi angkat bicara, “kami akan terus mengusahakan agar Cendet Sapudi menjadi sumber pendapatan, apabila ada masyarakat yang menjual cendet dalam bentuk pekatan kami akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk menghadang orang tersebut, kalau nanti bupati datang ke sepudi CMS akan menyampaikan langsung agar sumenep punya peraturan bupati tentang pelestarian cendet”.

Sebagai bentuk kekompakan dari peserta musyawarah, segala ide dan pendapat yang tersampaikan dalam musyawarah memasrahkan penuh kepada pengurus terpilih untuk merealisasikan, semua anggota mendukung penuh, selama programnya itu berdapak positif bagi Anggota maupun bukan anggota, langkah pengurus terus dapat support dari anggota. (Ags)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan