Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Warga dusun Jatian Rt 05 Rw 03, Desa Sumberanyar Kecamatan Maesan menolak pendirian tower menara telekomunikasi atau Base Transceiver Sistem (BTS).
Warga setempat menuturkan, lokasi yang akan dibangun menara BTS terlalu dekat dengan rumah warga, disamping itu lokasi yang rencananya akan didirikan BTS juga bersebelahan dengan Puskesmas Pembantu (Pustu).
“Yang kami takutkan adalah dampaknya, seperti petir, robohnya dan dampak lainnya,” ujar warga setempat kepada lensa nusantara co.id Selasa, (16/11/2021).
Warga berharap, pemerintah utamanya dinas perijinan untuk turun langsung mengecek lokasi yang akan dibangun BTS tersebut. Agar bisa diketahui dampak lingkungannya, mengingat keberadaan pendirian menara BTS sangat dekat dengan rumah warga juga Pustu.
Sementara itu, Camat Maesan Jakfar Sodik dikonfirmasi langsung di kantornya mengatakan, bahwa dirinya sudah menandatangani rencana pembanguman BTS di Desa sumberanyar.
“Tandatangan warga sudah masuk ke saya, akhirnya saya juga tandatangan, selang beberapa hari ada warga yang protes,” kata Jakfar Sodik.
Pihaknya pun mengaku langsung koordinasi dengan Kepala desa Sumberanyar agar menyelesaikan hal tersebut.
Camat Maesan menegaskan, dalam proses pembangunan BTS di Desa Sumberanyar masih akan dilakukan proses atau tahapan survey dari dinas terkait.
“Yang jelas keluhan warga saya tampung,” pungkasnya. Bersambung . (*/ubay)