Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Siswa 1 Lembaga sekolah PAUD di Dusun Karang Tengah RT 7 rusak berat terpaksa siswa harus belajar di teras rumah, kurang lebih selama 3 tahun belum pernah dijamah oleh Pemerintah.
Menurut Ketua Yayasan Hamid mengatakan “selama tiga tahun berturut-turut saya pengajuan pertama di ACC gagal pengajuan kedua di ACC gagal. Dan ketiga kalinya mendapatkan Dana Desa (DD) tiba-tiba dihapus dari anggaran Desa gak tau kenapa?”. Ujarnya pada 03/01/2022
Hamid juga mengatakan, untuk Siswa dan Siswi saat ini hanya bisa ditampung untuk belajar di teras Rumah dan Musholla.
“Saya Malu sebagai Ketua yayasan kepada pemerintah kenapa Paud Yang mentereng itu hanya rusak pagar di Perbaiki kenapa yang Paud disini rusak seperti ini tidak ada yang peduli,” Tegasnya
Selain itu, Kepala Sekolah Paud Islamiyah Abdul Latif mengatakan “Paud ini berdiri sejak tanggal 22 Desember tahun 2002 dan serba kesulitan di waktu itu. Semenjak itu kita mendapatkan Program pengajuan tapi bukan berupa fisik, dan menjelang tahun berikutnya ada anggaran Dana Desa (DD) pada waktu itu anggarannya juga bisa dialokasikan untuk gedung Paud, kami juga terekrut di dalamnya dan kita selalu gagal”. tuturnya.
“Saya tidak akan melecehkan siapapun baik itu dari pihak Desa, Pemerintah, Kecamatan, Kabupaten sampai Pusat. Akan tetapi ini perlu kepedulian mereka yang masih ingin membesarkan dunia Pendidikan,” Imbuhnya
Menurutnya Murid di Paud Islamiyah itu ada sekitaran 39 Siswa dan siswi.
“Selain DD saya dulu perna pengajuan kepada Provinsi satu kali tapi belum juga berhasil. Dan untuk yang dari Desa itu memang wewenang dari Desa karena kami memang kalah Voting saja”
Yang jelas dari tahun 2014 itu sudah dua kali masuk kepada pengajuan DD itu, tapi gagal dan permasalahannya tidak tahu persis ada apa ini, perlu dipertanyakan.
“kemarin saya dipanggil oleh PJ Desa Sumber Tengah untuk mau di bangun lagi ternyata gagal. dan saya tanya kata Kades Anggarannya terlalu besar,” imbuh Latif
Kata latif Untuk perbaikan Paud ini kemungkinan rehab total diperkirakan anggaran hanya Rp. 50 Jt.
“Tampungan dari keluhan atau harapan dari Wali murid kapan kita punya gedung seperti di lembaga-lembaga lain? ” Tutupnya.(Eko)