Berita

Sawwu Shufufakum! Kyai Muda NU Paparkan Falsafah Sawo Dihadapan Perwira Polres Bondowoso

×

Sawwu Shufufakum! Kyai Muda NU Paparkan Falsafah Sawo Dihadapan Perwira Polres Bondowoso

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSA NUSANTARA.CO.ID – Mengawali Jumat pagi, berkesempatan menunaikan Sholat Subuh berjama’ah bersama seluruh jajaran Perwira Polres Bondowoso pimpinan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wimboko, S.I.K, Jum’at (02/12).

Dilanjutkan dengan kajian hingga sesi diskusi tanya jawab kurang lebih dua jam menjelang pagi di Masjid Al Fajri seluruhnya berjalan dengan begitu penuh kekhidmatan

Example 300x600

Dalam kesempatan kuliah singkat, saya berusaha menyampaikan beberapa konsep perihal model Rosulullah hingga para Salafunas Shalih memimpin dan mengayomi ummat. Hingga sampai pada sebuah kisah perjuangan yang dikutip dalam buku karangan Kyai Mun’im perihal bagaimana falsafah perjuangan Pangeran Diponegoro didalam menjaga keutuhan bangsa dan agama di tanah Jawa.

Menarik untuk disampaikan, saya perlahan menjelaskan makna Sawo yang dahulu dijadikan syimbol perjuangan oleh Pangeran Diponegoro dan seluruh laskarnya yang sebenarnya memiliki makna mendalam. Hal ini sesuai dengan pepatah, “Sawwu Shufufakum Fainna Tashwiyatashufuufi Min Tamamil Harakah” (Rapatkan barisan karena merapatkan barisan prasyarat bagi suksesnya perjuangan).

Dahulu perintah menanan pohon Sawo begitu menyebar ke berbagai pelosok dan pesantren. Salah satu yang pernah diemui yaitu di Pesantren tertua Bondowoso Nurul Kholil Poncogati, sesuai hikayat yang disampaikan dzurriyahnya bahwa dahulu ada dua pohon sawo berbaris tepat atas tanah pondok tersebut. Sehingga dengan adanya sandi maka para pejuang lebih mudah untuk melakukan perlawanan karena berlindung di setiap pesantren yang terdapat pohon sawonya.

Sehingga benar kiranya bahwa dunia orang Jawa dipenuhi dengan perlambang atau isyarat. Salah satunya adalah Sawo Kecik yang digunakan sebagai syimbol dari perintah untuk taat meluruskan shaf ketika hendak shalat, “Sawwu shufufakum (luruskan shafmu) seakan memberi pesan bahwa Sawo Kecik adalah perlambang bahwa setelah meluruskan shaf (bersatu membentuk jaringan) maka jadilah orang yang becik (baik).

Maka sejatinya ini sejalan dengan beberapa program yang dicanangkan oleh Kapolres Bondowoso mulai dari Subuh Keliling dari Masjid hingga Masjid dan juga Program Shalat Subuh berjamaah yang dilanjutkan Kajian Keagamaan di Masjid Polres Bondowoso yang sebenarnya ini dalam rangka untuk meluruskan Shaf juga merapatkan barisan seluruh jajaran perwira Kepolisian Bondowoso dalam menghadapi tantangan zaman dan tentunya bagi suksesnya perjuangan.

Penulis : Ustadz Matlubur Rizki, M. Pd. I

Editor : Udin


**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.