Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setelah melalui proses panjang akhirnya Kabupaten Bondowoso resmi menerima Sertifikat Ijen Global Geopark Periode 2023-2026, di M’Goun UGGp, Kekaisaran Maroko pada tanggal 5 – 11 September 2023.
Sertifikat persetujuan atas keanggotaan kelembagaan Ijen Global Geopark tersebut ditandatangani oleh Presiden GGN Nickolas Zaurus.
Wakil Presiden Ibrahim Komoo, Wakil Presiden Xiaochi Jin, Sekretaris Jenderal GGN Guy Martini dan Bendahara GGN Kristin Rangnes pada Sabtu, 9 September 2023.
Diketahui, dalam gelaran Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 ini, dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso dihadiri langsung oleh Bupati KH. Salwa Arifin yang didampingi Kadisparbudpora Mulyadi.
“Dengan statusnya sebagai jaringan global geopark, tentunya akan menjadikan Ijen Geopark sebagai tujuan wisata dunia dan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, baik sektor pariwisatanya maupun upaya pemberdayaan masyarakatnya.” Jelas Bupati Salwa.
Menurut Kadisparbudpora Mulyadi, dalam penyerahan sertifikat Ijen Geopark sebagai anggota baru Unesco Global Geopark ini, selain Bondowoso, juga hadir tim Pemkab Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur.
“Ijen Geopark ini, tercatat di keanggotaan UGG wilayahnya masuk di dua Kabupaten yakni, Bondowoso dan Banyuwangi,” katanya.
Menurutnya, pada kawasan Ijen Geopark, terdapat 21 situs geologi (geosite), 6 biosite dan 18 culturesite yang dikembangkan, mulai dari skala lokal hingga skala internasional yang terletak di 2 wilayah Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.
Untuk wilayah Bondowoso terdiri dari 10 situs geologi (geosite) yaitu, Kawah Ijen/Bluefire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Air Terjun Gentongan, Komplek Matar Air Panas Blawan dan Lava Blawan.
Dinding Kaldera Ijen Megasari, Taman Batu So’on Solor, Aliran Lava Plalangan (Geosite), 2 situs biologi (biosite) Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso (Biosite).
Serta 5 situs budaya yaitu Singo Ulung, Struktur Gua Butha Cermee, Struktur Gua Butha Sumbercanting, Sumberwringin, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Tari Petik Kopi.
“Berdasarkan penilaian dari assessor UNESCO saat kegiatan Assesment tahun 2022 Ijen Geopark mendapatkan nilai evaluasi tertinggi dengan skor 873 dari seluruh UGGp lainnya se Indonesia,” jelasnya.
Dari sumber SDG’s, Indonesia berkontribusi pada pengembangan UNESCO Global Geopark dengan memiliki 10 UGGp mulai tahun 2015-2023.
Diawali penetapan Batur UGGp, Gunung Sewu UGGp, Rinjani Lombok UGGp, Ciletuh Palabuhan Ratu UGGp, Toba UGGp, Belitong UGGp, Ijen UGGp, Maros Pangkep UGGp, Raja Ampat UGGp, dan Merangin Jambi UGGp. Dua dari 10 UGGp di Indonesia ada di Prov Jawa Timur.
Usai menerima sertifikat, Bondowoso mendapat apresiasi dari Asesor Nasiona Ibu Mirah yang mengatakan selamat untuk Bondowoso.
“Yang terpenting bagaimana kedepan Bondowoso ini, bisa mempertahankan dan mengembangkan prestasi yang sudah diraih saat ini,” ungkapnya.(Ick/Agn)