Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Literasi numerasi menjadi fokus pengembangan di SMPN 1 Grujugan Bondowoso. Terlebih berdasarkan data raport mutu pendidikan tahun 2022/2023, aspek literasi numerasi memang menjadi rekomendasi untuk terus dikembangkan.
SMPN 1 Grujugan Bondowoso mengadakan In House Training (IHT) bertajuk Literasi Numerasi pada Senin-Kamis (11-14/9/2023) di Laboratorium IPA SMPN 1 Grujugan Bondowoso.
Pembukaan IHT dihadiri oleh Pengawas Bina SMPN 1 Grujugan, Sayyidah Annisa, S.Pd, M.Pd. Kepala SMPN 1 Grujugan, Riduwan, S.Pd, M.Pd. Serta Narasumber IHT, Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd.
Rita Kurniati, S.Pd selaku ketua panitia dan Urusan Kurikulum SMPN 1 Grujugan menyampaikan bahwa IHT diikuti semua guru SMPN 1 Grujugan berjumlah 21 orang.
“IHT Literasi Numerasi ini dijadwalkan selama empat hari. Senin hingga Kamis, tanggal 11 sampai 14 September 2023. Narasumber yang dihadirkan adalah dari unsur Pengawas, Instruktur Kurikulum Merdeka, dan Fasilitator Nasional Pembelajaran Terintegrasi Literasi Numerasi,” ungkap Rita.
Riduwan, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMPN 1 Grujugan Bondowoso menyampaikan IHT ini akan langsung ditindaklanjuti bersama. Baik dengan mengawal program literasi sebagai budaya sekolah dan pengembangannya. Maupun dengan mengintegtasikan literasi numerasi di semua mata pelajaran.
“Saat Asesmen Nasional (AN) berfokus pada bidang literasi dan numerasi, maka pembelajaran di kelas seharusnya bersifat holistik. Apapun mata pelajarannya maka juga harus mengajarkan literasi dan numerasi,” imbuh Riduwan.
Pengawas Bina SMPN 1 Grujugan, Sayyidah Annisa, S.Pd, M.Pd menyampaikan apresiasi atas kegiatan IHT Pengembangan Literasi Numerasi yang diadakan SMPN 1 Grujugan. Menurutnya sudah sepatutnya guru terus meng-upgrade kompetensinya.
“Beragam upaya memang perlu terus dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta didik. Asesmen Diagnostik, Pembelajaran Diferensiasi, dan Penguatan Literasi Numerasi perlu menjadi perhatian bersama,” ungkap Annisa.
Mohammad Hairul, M.Pd yang menjadi narasumber IHT menyampaikan beberapa hal terkait kesalahkaprahan dalam penguatan literasi numerasi.
“Tiga tahapan gerakan literasi sekolah sifatnya adalah hierarkis bukan choice. Pembiasaan, Pengembangan, dan Pengintegrasian dalam Pembelajaran harus terus sama-sama terlaksana,” ungkap Kepala SMPN 1 Curahdami tersebut.
“Literasi bukan hanya tugasnya guru bahasa, numerasi bukan hanya tugasnya guru matematika. Semua guru punya tugas yang sama untuk mengintegrasikan literasi numerasi di mata pelajaran masing-masing”, tandas Hairul, Fasilitator Nasional Pengintegrasian Literasi Numerasi dalam Pembelajaran. (*)