Pendidikan

PMII Komisariat UNEJ Bondowoso Bahas Tuntas Dunia Pendidikan di Malam Harlah ke-65

×

PMII Komisariat UNEJ Bondowoso Bahas Tuntas Dunia Pendidikan di Malam Harlah ke-65

Sebarkan artikel ini
Bahas tuntas dunia pendidikan yang diadakan PK PMII UNEJ Bondowoso di angkringan SMAKENDA Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID — Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-65 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komisariat Universitas Jember Kampus Bondowoso menggelar diskusi publik bertajuk “Bahas Tuntas Dunia Pendidikan” pada Rabu malam, 16 April 2025, bertempat di Angkringan SMK 2 Bondowoso.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang memiliki kiprah kuat dalam dunia pendidikan lokal dan nasional, dan merupakan alumni PMII Universitas Jember: Mohammad Hairul, M.Pd. dan Dr. Daris Wibisono Setiawan, S.S., M.Pd.

Example 300x600

Mohammad Hairul, M.Pd., selaku Kepala SMPN 1 Curahdami dan Instruktur Nasional Literasi dan Numerasi, membahas pentingnya kesiapan menghadapi perubahan dalam dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa perubahan adalah keniscayaan—baik dalam bentuk pergantian menteri, kebijakan, maupun kurikulum—dan karenanya para pendidik dituntut untuk fleksibel dan adaptif.

“Yang harus kita ubah hari ini bukan hanya metode mengajar, tetapi juga mindset. Bahwa setiap kelas terdiri dari siswa yang beragam, maka pendekatannya pun harus inklusif dan ramah. Fokus kita bukan semata pada nilai, tetapi pada bagaimana potensi anak-anak bisa berkembang secara optimal,” tegas Hairul.

Hairul juga menyoroti fenomena sosial yang terjadi di Bondowoso, di mana banyak pasangan muda menyekolahkan anak-anaknya sejak usia dini di lembaga berbayar. “Mereka kehabisan biaya saat anak masuk jenjang SMA/SMK. Akibatnya, anak gagal mengakses pendidikan tinggi. Ini alarm bagi kita semua untuk mengedukasi masyarakat soal perencanaan pendidikan jangka panjang,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Daris Wibisono Setiawan, S.S., M.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Klabang, Plt. Kepala SMKN 2 Bondowoso, serta Ketua MKKS SMK Negeri Bondowoso, menegaskan pentingnya komitmen terhadap amanah undang-undang tentang pendidikan gratis. Ia membagikan praktik baik dalam mengelola lembaga pendidikan tanpa pungutan biaya, sebagaimana diterapkannya di berbagai sekolah yang pernah ia pimpin.

“Sekolah gratis bukan berarti murahan. Dengan manajemen yang akuntabel dan semangat pelayanan publik yang tinggi, kualitas pendidikan tetap bisa dijaga. Ini bukan hanya soal regulasi, tetapi soal keberpihakan,” ujarnya.

Daris juga mengajak kader-kader PMII untuk terlibat lebih aktif dalam advokasi isu-isu pendidikan dan sosial. “Kita perlu kader yang bukan hanya paham teori, tapi juga punya keberanian turun langsung mengawal kebijakan dan menyuarakan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.

Diskusi malam itu berlangsung hangat, kritis, dan penuh refleksi. Mahasiswa, guru, dan masyarakat umum yang hadir mendapatkan ruang untuk menyuarakan kegelisahan sekaligus harapan mereka terhadap dunia pendidikan.

Achlan Nuri selaku Ketua Komisariat PMII Unej Bondowoso berharap kegiatan ini menjadi awal dari keterlibatan yang lebih intens mahasiswa dalam membangun wacana dan aksi nyata untuk perbaikan pendidikan di daerah.