Berita

Berkunjung ke Taliabu, BKKBN Maluku Utara Gelar Workshop Verifikasi dan Validasi Data KRS

74
×

Berkunjung ke Taliabu, BKKBN Maluku Utara Gelar Workshop Verifikasi dan Validasi Data KRS

Sebarkan artikel ini
Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara
Kegiatan workshop verifikasi dan validasi Keluarga Beresiko Stunting (KRS) Kabupaten Palau Taliabu tahun 2023.

Taliabu, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara, Nuryamin, berkunjung ke Kabupaten Pulau Taliabu dangan salah satu agendanya adalah menghadiri serta membuka kegiatan workshop. Terkait dengan verifikasi dan validasi (Verval) Keluarga Beresiko Stunting (KRS) Kabupaten Palau Taliabu tahun 2023.

Kegiatan itu berlangsung di balai Desa Kilong, Kecamatan Taliabu Barat, Rabu (13/09/2023).

Example 300x600

Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Taliabu, Abdul Kadir Nur Ali. Dan kurang lebih 40 orang peserta workshop tersebut yang berstatus sebagai petugas penyuluh KB Taliabu.

BACA JUGA :
Aliong Mus Sebut Komitmen Keluarga Anak AHM Akan Calon Bupati di Pulau Taliabu

Kepala BKKBN Maluku Utara, Nuryamin menyampaikan, kegiatan ini berjalan selama satu hari. Dia bilang, dari 8 Kecamatan di Taliabu, ada 7 Kecamatan yang akan menjadi titik fokus verifikasi data stunting.

BACA JUGA :
27 KPM di Desa Mananga Taliabu Terima BLT DD Tahap III

“Dan 22 desa di 7 kecamatan ini yang masuk blok verifikasi dan validasi data, salah satunya desa kramat,” ujarnya.

Kata dia lagi, verval ini sangat diperlukan untuk memastikan data-data keluarga beresiko stunting. Sesuai pendataan sebelumnya di Pulau Taliabu.

“Sehingga diketahui apakah data yang sekarang dengan sebelumnya sudah valid dan akurat atau belum,” terangnya.

BACA JUGA :
Bupati Aliong Mus, Hadiri Muscab DPC PKB

Sebab, menurutnya, data tersebut sangat penting bagi Pemerintah Daerah Taliabu, Provinsi dan lembaga-lembaga terkait.

Yang memiliki tujuan sama untuk mengintervensi keluarga resiko stunting di Pulau Taliabu.

“Harapan kita di workshop ini, memiliki validasi dan akurasi data untuk dipertanggungjawabkan,” tuturnya. (Sunardi)

error: Content is protected !!