Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Palang Merah Indonesia (PMI) Jember mengadakan upacara mengangkat tema “Menolong Sepenuh Hati”. Bertempat di alun alun Jember, Senin (18/9/2023).
Hal tersebut disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto, bahwa PMI tidak bisa bekerja dengan sendirinya, kebutuhan darah seluruh kabupaten bahkan Indonesia, dan di Jember cukup bagus. Tentunya PMI berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan tanggap bencana semua OPD akan bergerak.
“Konsep yang sekarang ini sampai tahun 2024 kebersamaan, seluruh OPD tidak hanya tupoksinya masing-masing berkolaborasi dengan urusan stunting, narkoba dan PMI harus terlibat bersama-sama,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Pengurus PMI Jember Mohammad Thamrin mengatakan, bahwa PMI bekerja pada saat ada bencana maupun tidak, kalau ada bencana bisa dipastikan 6 jam setelah kejadian PMI pasti ada.
“Selain itu, pada saat tidak ada kebencanaan kita juga bergerak di bidang pemberdayaan ke masyarakat. Ini sejalan dengan program pemerintah disamping tugas berkaitan dengan medis dan P3K,” ujarnya.
Thamrin menambahkan, PMI itu ada KSR dan PMR di sekolah-sekolah bekerja sama dengan Disdik untuk memperdayakan PMR, ada 3 yakni mula SD, Madiah SMP dan Wira SMA memberikan semacam pelatihan tentang pertolongan pertama.
“PMI adalah lembaga support membantu pemerintah, kalau masalah kebencanaan BPBD, tetapi BPBD meminta bantuan PMI salah satunya bencana kekeringan kami punya tangki air,” terangnya.
Lanjutnya, sehingga PMI menerima support dari stakeholder sampai saat ini PMI belum pernah menyentuh anggaran APBD, dan masih bergerak dengan masyarakat.
“Saya melihat di Indonesia PMI memberikan penghargaan kepada pendonor, kami juga memberikan penghargaan salah satunya kejaksaan dan pengadilan. Mereka secara aktif memberikan kontribusi bekerja sama dengan PMI untuk donor darah,” tuturnya. (Dri).