Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebuah aplikasi khusus diluncurkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara demi mengejar target penjualan produk lokal yang membantu para penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), guna mendongkrak penjualan dengan sistem digital agar memberikan kemudahan bagi pengusaha dan konsumen yang ingin memasarkan maupun membelinya.
Sebuah trobosan “Aja Kelalen Tuku Produk Lokal (prolok)” Banjarnegara, dan juga aplikasi “APIK BOS” resmi dikenalkan oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dalam launchingnya di Desa Mertasari, Kecamatan Purwonegoro.
Aplikasi “APIK BOS” bisa unduh melalui Play Store, demi upaya memudahkan para pemburu jajanan khas Banjarnegara, yang pemasarannya sudah mulai tersebar ke luar daerah dan tersedia juga di mini market.
“Dengan launchingnya Prolok ini adalah untuk memberikan pelayanan, apalagi saat ini era digitalisasi dan program human city terutama UMKM yang juga sudah terverifikasi, agar memudahkan masyarakat khususnya Banjarnegara dalam mencari produk yang asli lokal, yaitu hanya mengunduh aplikasi yang sudah tersedia,” jelas Pj Bupati Tri Harso kepada lensanusantara.co.id, Kamis, (28/12/2023).
Trobosan aplikasi “APIK BOS” ini melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM), diharapkan pada 2024 mendatang, UMKM untuk bisa menyumbang pendapatan semakin meningkat dengan target maksimal.
“Dengan aplikasi APIK BOS, semoga nantinya masyarakat bisa belanja secara masif, karena di tahun 2024 kita menargetkan pendapatan sekitar Rp2 milliar,” ungkap Tri.
Di lokasi kegiatan sendiri, ratusan produk lokal yang dihasilkan kelompok UMKM seperti salad pisang, kripik pisang kripik talas, kripik bayam, segala jenis kue, roti blangkon, batik hingga tas dari bahan kulit yang ditata dengan rapi disebuah stand meja begitu dengan branding yang menempel di setiap plastiknya.
“Dari Dinas Indagkop sendiri sudah sering melakukan pembinaan dan pelatihan tentang bagaimana mengemas, membuat parcel, jadi bisa kita lihat semua nampak rapi dan bagus sekali, hal itu juga kita kerjasama dengan teman-teman pelaku usaha yang kadang melaksanakan pameran dan memasarkan produk UMKM, sehingga produk asli Banjarnegara bisa bersaing,” tambah Tri yang didampingi Kepala Dinas Indagkop UKM Adi Cahyono.
Sementara dilokasi yang sama, Adi mengungkapkan bangga dan mengapresiasi kepada para pelaku UMKM yang selalu berusaha, agar produk yang dihasilkan bisa mempunyai harga layak jual.
“Alhamdulillah teman-teman pelaku UMKM selama ini mau belajar, berusaha, sehingga produk yang ditampilkan dalam kemasan maupun yang di parcel tidak kalah dan berani bersaing dengan produk yang lebih dulu terkenal, dan dari tahun kemarin sudah ada beberapa produk sudah masuk di mall elit, pasar modern, setelah dinyatakan layak dan saat ini sudah setara dengan produk pabrikan,” jelas Kepala Dinas Indagkop UKM.
Launching tersebut, selain dihadiri ratusan pelaku usaha, juga dilakukan penyerahan secara langsung sertifikat dan piagam Enterpreneur Development kepada Supriyanti yang telah menjadi juara 4 tingkat nasional, piagam untuk Ketua Asosiasi Cahaya Hati Bawang Rihana, dan menyerahkan seperangkat server dari Bank Jateng kepada Ketua “APIK BOS” Budi Prasetyo. (Gunawan).