Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Memaksimalkan penataan para pedagang yang berada di Pasar Sayur Banjarnegara, Pj Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda guna untuk membahas penempatan. Pertemuan sendiri diadakan di Peringgitan Rumah Dinas Bupati, Senin malam (5/2/2024).
Dalam rapat tersebut, Tri Harso menjelaskan, bahwa Pasar Sayur Banjarnegara yang sebelumnya mengalami kebakaran pada tanggal 11 Maret 2021 lalu, akan secepatnya diisi sebelum bulan Ramadhan. Proses revitalisasi pasar sayur selama pengerjaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada tahun 2021 dan penyempurnaan pada tahun 2023.
Setelah selesai semua bangunan dikerjakan, pada 2021 Desember 2023 lalu, pekerjaan langsung diserahterimakan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Disperindagkop UKM).
“Meskipun bangunan pasar telah direvitalisasi, jumlah kios dan los tetap sama seperti sebelum kebakaran. Hal ini perlu disosialisasikan kepada pedagang dan pihak terkait. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara termasuk pemetaan dan penomoran petak los sesuai kondisi awal, pembuatan geladag pada los, serta penyelesaian kredit macet channeling dengan komitmen bahwa pedagang yang berhak menempati pasar adalah yang tidak memiliki piutang,” ungkap Tri Harso.
Dikebutnya penataan dan penempatan kembali para pedagang Pasar Sayur selama ini memang menjadi isu strategis, terutama dalam konteks tahun politik dan menjelang Ramadhan serta Idul Fitri Tahun 2024. Dengan itulah Tri Harso mengajak Disperidagkop UKM untuk meningkatkan efektivitas dan upaya tindak lanjut atas langkah-langkah pemetaan dan penataan kembali kios dan los pasar, dengan melibatkan para pedagang dan pihak terkait.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Disperindagkop UKM Banjarnegara Drs. Adi Cahyono menjelaskan, dalam penempatan nantinya akan difokuskan pada pedagang lama yang sudah terdaftar sebelum pasca kebakaran lalu.
“Jadi, pasca kebakaran itu terdapat 149 pedagang kios, 800 pedagang los, dan 154 pedagang emprakan, dengan total lapak mencakup 321 kios dan 1.289 petak los,” jelas Adi Cahyono.
“Disperindagkop UKM telah melaksanakan pemetaan dan penomoran petak los, administrasi pengelolaan pasar, serta penyelesaian kredit macet channeling. Tapi, masih terdapat pedagang dengan piutang pada Pemda, dengan total mencapai Rp. 5.380.843.629,- dan jasa bank sebesar Rp. 8.827.033.466,- pada 280 nasabah/pedagang per Desember 2023,” tambah Adi.
Menghadapi kesulitan di lapangan, Pemkab Banjarnegara akan menetapkan prioritas penempatan pedagang ke pasar sayur, mencakup pedagang lama dengan tanggungan/piutang, pedagang lama yang masih dalam proses angsuran, dan pedagang lama yang belum memiliki tempat.
Proses penempatan ini diharapkan dapat berjalan kondusif sebelum bulan Ramadhan di pasar yang baru, Tri juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas pasar pada semua tahap penataan, baik pra, proses, maupun pasca penataan kembali. (Gunawan)
