Daerah

Lebaran Hari Kedua, Terjadi Penumpukan Kendaraan di Perempatan Waru Demak

×

Lebaran Hari Kedua, Terjadi Penumpukan Kendaraan di Perempatan Waru Demak

Sebarkan artikel ini
Demak
Ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat menumpuk di perempatan Desa Waru di lebaran hari kedua di Kabupaten Demak, 11/4/2024. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara).

Demak, LENSANUSANTARA.CO.ID – Lebaran kedua, akibat tidak adanya petugas dari kepolisian maupun Dinas Perhubungan, perempatan Desa Waru yang menghubungkan arah Demak kota, Semarang, Karangawen dan Mranggen, mengalami kemacetan panjang hingga hampir 1 kilo meter. Terlihat ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat menumpuk jadi satu tampa bisa bergerak sedikitpun.

Dalam pantauan lensanusantara.co.id, perempatan yang selama ini menjadi jalan alternatif hanya di jaga oleh pak ogah, sehingga banyak pengendara marah dan akibat kemacetan tersebut.

Example 300x600

“Payah ini mas, sejak tadi saya ini tidak bisa bergerak sedikitpun, sampai panas seperti ini, harusnya ada penjaga disini, apalagi ini lebaran, dimana banyak orang silaturahmi,” jengkel salah satu pengendara Subkhan, Kamis, (11/4/2024).

Tidak hanya Subkhan, Arief warga Desa Jetaksari juga mengungkapkan kekesalan kepada para pak ogah yang mengatur jalan.

“Pak oga hanya mementingkan mobil yang membayar, tapi tidak memikirkan pengguna lain, kalau sudah menumpuk begini kan susah, hampir setengah jam berhenti, masih tidak bisa jalan sama sekali,” ungkap Arief.

Masih kata Arief,” ini kalau tidak ada petugas yang jaga, sampai bulan Syawal nanti pasti akan macet terus, soalnya lebaran tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu kalau dilihat, banyak pemudik juga, soalnya kendaraan plat luar kota terlihat banyak itu kalau dilihat,” tambahnya.

Tidak hanya di satu titik, banyaknya masyarakat yang ingin silaturahmi ke sanak saudara di lebaran 2024 ini, beberapa lokasi terpantau, juga mengalami kepadatan kendaraan, seperti belokan jalan raya depan pasar Mranggen, pertigaan Desa Brumbung, perempatan Bulusari juga sama, meskipun tidak separah perempatan Desa Waru. (Gunawan).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.