Hiburan

Apresiasi Cerpen “Janitra Gaza” Karya Dwi Angga Septia Ningrum dalam Buku The Meaning of Love

×

Apresiasi Cerpen “Janitra Gaza” Karya Dwi Angga Septia Ningrum dalam Buku The Meaning of Love

Sebarkan artikel ini
Dwi Angga Septia Ningrum, M.Pd,
Foto bersama Dwi Angga Septia Ningrum, M.Pd, dan Mohammad Hairul, M.Pd

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dwi Angga Septia Ningrum, M.Pd, pegiat literasi asal Bondowoso kembali menerbitkan karya berupa antologi cerpen (cerita pendek). Buku terbitan Dandelion Publisher, April 2024 itu berjudul The Meaning of Love.

Example 300x600

Cerpen berjudul Janitra Gaza berada di halaman 50-58. Cerpen yang dibuat tahun 2023 ini di dedikasikan khusus bagi para pejuang Gaza dan seluruh relawan dari Indonesia yang berada di sana.

Cerpen ini mengingatkan kita bahwa setiap insan di Palestina yang gugur itu sejatinya tetap hidup di sisi Tuhannya. Hal itu sesuai yang tertoreh di Alquran surat Ali Imran: 169.

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezeki,”

“Cerita dengan latar tempat yang kuat selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Kemampuan Dwi Angga dalam meramu sebuah cerita dan meleburkannya dengan setting yang kuat sangat teruji di karya ini”, ungkap Mohammad Hairul, M.Pd. Sabtu, 27/4/2024.

Mohammad Hairul yang merupakan instruktur nasional literasi baca-tulis, dan mahasiswa S3 pendidikan bahasa dan sastra memposisikan cerpen Janitra Gaza sebagai karya yang memenuhi syarat ketersastraan.

“Pertama, cerpen ini wujud ketersastraannya terpenuhi. Secara bentuk, plot yang silih berganti antara flash back dan progresif membuat peristiwa, setting, dan keterkaitan antar tokoh membentuk semacam jaring laba-laba di benak pembaca,”

“Cerpen ini juga ekspresif sekali sebagai syarat ketersastraan. Melalui tokoh Renjana Ambarwati penulis mengekspersikan pemikiran dan perasaannya dengan begitu identik. Menjadi semacam kerancuan pribadi antara seorang Dwi Angga dengan Renjana Ambarwati,”

“Cerpen ini juga paripurna memberikan representasi atas genosida Israel di Palestina. Bahkan secara ketersastraan, cerpen ini adalah Janitra Gaza dalam wujud tulisan. Cerpen ini adalah anak ideologis dari pemikiran Dwi Angga, sekaligus Renjana Ambarwati,”

“Jika anda sudah membaca ulasan ini, lalu memilih untuk tidak membeli dan membaca buku ini, maka itu berarti anda sedang menolah pencerahan. Cerpen ini akan mencerahkan dan melembutkan hati setiap pembacanya, ” pungkas Hairul.(*)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.