Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Cuaca sangat sejuk terasa di Pondok Pesantren (Ponpes) Wisata An-Nur 2 – Bululawang, Kabuapten Malang. Kekompakan dan keceriaan terlihat saat 500 santriwati kelas 12 SMA mendapatkan santripreanur (pembekalan enterpreneur) sebelum mereka dilepas pulang.
“Ini adalah program agar lulusan SMA yang mondok di Pondok Pesantren Wisata An-Nur 2 Al Murtadlo mendapatkan bekal kewirausahaan guna meningkatkan kemampuan santriwati,” jelas Umik Latifah, Pengasuh Ponpes, Senin (13/5/2024).
Peningkatan kemampuan intelektual enterpreneur santriwati ini digagas oleh Ponpes Wisata An-Nur 2 dengan berkolaborasi bersama Batik Lintang Malang.
“Kami bekerja sama dengan Batik Lintang Malang karena memang memiliki SDM pengajar yang berkualitas bahkan owner nya juga aksesor batik Nasional. Apalagi kami sudah sangat kenal dengan mereka yang juga bagian dari keluarga besar An-Nur 2,” tambah Umik Latifah yang tengah berbahagia atas kelahiran cucu pertamanya, El Mubarok.
Antusiasme sangat terasa, kegembiraan dan kegirangan para santriwati. Apalagi proses batik ikat atau yang akrab dengan istilah Shibori ini menjadi pengalaman pertama.” Selama ini saya hanya lihat di medsos tentang shibori, kali ini saya langsung praktek,” terang Zahwa Ferlisa, santriwati yang juga menyenangi pelajaran IPA ini mengaku merasa beruntung dapat pengalaman membuat Shibori.
Kehadiran tim Batik Lintang Malang di Pondok Pesantren Wisata An-Nur 2 langsung dipimpin sang pemilik, D’indranesia. “Sebuah kehormatan besar bagi saya pribadi dan Batik Lintang Malang diberi kesempatan bisa berbagi ilmu di pondok pesantren An-Anur 2,” ungkapnya.
Menambahkan informasi kepada Media, bahwa ini adalah momen yang sudah ditunggu-tunggu oleh Ponpes Wisata An-nur 2 dan Tim. Kegembiraan dan kegirangan itu makin memuncak baik peserta, ustadzah pendamping maupun tim Batik Lintang Malang ketika melihat hasil karya yang telah mereka buat.
“Syukur Alhamdulillah, dua teknik Shibori dengan teknik pewarnaan celup dan tetes bisa dilakukan dengan waktu yang cukup efesien, artinya para santriwati sangat memperhatikan ketika materi diberikan. Buktinya ketika aplikasi sukses dengan hasil yang cukup memuaskan,” ujar Ita Fitriyah, MT (40) Owner sekaligus aksesor batik Nasional.
Ita Fitriyah menambahkan, jika ini adalah program awal guna menjadikan Pondok Pesantren Wisata An-Nur 2 sebagai pondok berdikari dan memiliki identitas sendiri termasuk motif batik khas An-Nur2 yang akan segera dilaunching. (Rio)