Polri

Mengenal Lebih Dekat Mantan Kapolri Kelahiran Bondowoso Soetjipto Joedodihardjo

×

Mengenal Lebih Dekat Mantan Kapolri Kelahiran Bondowoso Soetjipto Joedodihardjo

Sebarkan artikel ini
Soetjipto Joedodihardjo
Soetjipto Joedodihardjo

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo merupakan Kapolri keempat yang menjabat sejak 9 Mei 1965 hingga 15 Mei 1968. Pemilik nama lengkap H. Raden Mas Ngabehi Soetjipto Joedodihardjo ini lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 27 April 1917.

Disaat masa kecilnya ia belajar di HIS, KAE, MULO dan menamatkan Mosvia pada tahun 1939. Kemudian menjadi ambtenaar (pegawai negeri) dengan menjabat sebagai AIB Tanggul/Besuki (1939). Kemudian AIB di kota kelahirannya, Bondowoso, tahun 1940.

Example 300x600

Sesudah itu kariernya berjalan dengan mantap dan terus menanjak. Ia berturut-turut menjadi Mantri Polisi Situbondo (1941), Mantri Polisi Surabaya (1941), Mantri Polisi Bondowoso (1942), Mantri Polisi Kalisat/Jember (1942), dan Itto Keibu Bondowoso (1943).

Dari sini, dia mendapat latihan ilmu kepolisian di Taiwan (1944). Sebulan menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI, dia masih menjadi Itto Keibu di Bondowoso.

Dua bulan setelah Kemerdekaan RI, tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1945, Soetjipto menjadi Inspektur Polisi Kelas I pada Pasukan Polisi Istimewa Besuki (1945).

Prestasinya menanjak, ketika dia ditarik ke Surabaya sebagai Wakil Komandan Mobrig Polisi Jawa Timur (1947).

Kemudian menjadi Komandan Mobrig Polisi Jakarta Raya (1950), Komandan Mobrig Polisi Jawa Timur (1950), Komisaris Polisi Kelas I pada Jawatan Kepolisian Negara (1954), Lektor PTIK (1960), Komandan Komandemen Mobrig Pusat (1960), Asisten II Kastaf Komisaris Jenderal MBPN (1962), Kepala Pusat Pertahanan Sipil (1962).

Menginjak tahun 1962, Soetjipto sempat dikirim ke AS untuk satu setengah bulan. Dan, tahun ini pula, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV, Komisaris Besar Polisi Soetjipto ditunjuk menjadi Pimpinan Harian Organizing Committeenya.

Tiga tahun kemudian, 1965, dia diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara untuk masa jabatan sampai 1968. Semasa kepemimpinan Joedodihardjo ini, mulai berdiri Akademi Angkatan Kepolisian (1 Oktober 1965). Namun, pada 16 Desember 1965, pendidikan akademi itu disatukan ke dalam pendidikan ABRI, dan namanya menjadi AKABRI Bagian Kepolisian.

Masa kepemimpinan Kapolri R. Soetjipto Joedodihardjo penuh dengan gejolak. Sebab inilah masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada 9 Mei 1965, Presiden Soekarno melantik Raden Soetjipto Joedodihardjo menjadi Menteri/Pangak RI berpangkat Inspektur Jenderal Polisi.

Nama Departemen Angkatan Kepolisian (Depak) diubah menjadi Kementerian Angkatan Kepolisian (Kemak). Perubahan ini sehubungan dengan keluarnya Keputusan Presiden 27 Maret 1966 tentang susunan Kabinet Dwikora yang disempurnakan lagi (Dwikora III).

Namun namanya berubah lagi menjadi Depak, pada 21 Agustus 1966. Hal ini dilakukan menyusul pembentukan organisasi Kabinet Ampera. Struktur organisasi kepolisian pun beberapa kali berubah karena kondisi dan situasi politik ketika itu agak memanas.

Jabatannya sebagai Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian digantikan oleh Drs. Hoegeng Imam Santoso. Kemudian ia mulai memasuki masa persiapan pensiun. Pada 1 November 1972, dia pensiun dari jajaran kepolisian.

Jenderal Polisi (Purn.) H.R. Mas Ngabehi Soetjipto Joedodihardjo wafat di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1984, dalam usia 66 tahun dan dimakamkan di TMP Bondowoso, Jawa Timur.

Hingga kini, ia dikenang sebagai pahlawan, sehingga rutin saat memperingati Hari Bhayangkara ke-78, Polres Bondowoso beserta jajarannya melaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Kelurahan Kotakukon, Kabupaten Bondowoso.

“Kita bisa merdeka dan menikmati hidup hingga sekarang merupakan hasil tetesan darah pejuang yang tanpa pamrih berperang melawan penjajah. Serta tak lupa juga kita panjatkan doa kepada Mantan Kapolri Sujipto Yudo Diarjo yang telah ikut berkorban untuk NKRI, “ungkap Kapolres Bondowoso AKBP Lintar Mahardhono, SH. SIK. MIK. Senin, 24/6/2024.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.