Berita

Tinjau Kesiapsiagaan Kecamatan Tangguh Bencana, Pemkab Pasuruan dan Program Siap Siaga Gelar Joint Monitoring Mission

×

Tinjau Kesiapsiagaan Kecamatan Tangguh Bencana, Pemkab Pasuruan dan Program Siap Siaga Gelar Joint Monitoring Mission

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Joint Monitoring Mission. Yakni simulasi kesiapsiagaan yang berfokus pada kesiapsiagaan Pos Komando (POSKO) KENCANA.Foto ; Sudarsono

Pasuruan , LENSANUSANTARA.CO.ID – Untuk memastikan mekanisme kesiapsiagaan Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA), Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Joint Monitoring Mission. Yakni simulasi kesiapsiagaan yang berfokus pada kesiapsiagaan Pos Komando (POSKO) KENCANA.

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Bandaran, Kecamatan Winongan tersebut merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama SIAP SIAGA perwakilan Jawa Timur. Sebuah program kemitraan Australia-Indonesia yang bertujuan untuk menguatkan ketangguhan penanggulangan bencana di Indonesia dan Kawasan Indo-Pasifik.

Example 300x600

Dalam simulasi kesiapsiagaan bencana ditampilkan pelaksanaan Gladi Posko Banjir Bandang Kecamatan Winongan oleh ratusan personil. Dilakukan oleh KENCANA Winongan bersama dengan Desa Tangguh Bencana (Destana) Prodo, Destana Winongan Lor, Destana Winongan Kidul dan Destana Bandaran. Termasuk di dalamnya, Muspika Winongan.

Berkat informasi peringatan dini hujan deras dari BPBD Kabupaten Pasuruan kepada Camat Winongan dan Kepala Desa dan KENCANA, maka masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan potensi banjir. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa dan kerugian materi yang diakibatkan banjir.

Hadir dalam acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko tersebut, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi dan Kedutaan Australia untuk Indonesia, Catherine Meehan. Berikut, Pimpinan Sub-National Siap Siaga, Sofyan Safriza; perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Evan Fardianto serta perwakilan Kementerian Luar Negeri.

Dalam sambutan singkatnya, Sekda Yudha menjabarkan tentang kajian risiko bencana Kabupaten Pasuruan yang di dalam kajiannya terdapat 10 ancaman bencana. Masing-masing, banjir, banjir bandang, tanah longsor, erupsi gunung api, gempa bumi, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. Tidak terkecuali ancaman gelombang tinggi dan abrasi, cuaca ekstrem hingga kegagalan teknologi. Hampir semua jenis bencana alam berpotensi terjadi, baik yang disebabkan faktor geologi maupun hidrometeorologi.

“Kondisi ini membuat kita perlu menyadari, sebagian besar masyarakat Kabupaten Pasuruan tinggal di daerah rawan bencana. Karena itu, seyogyanya masyarakat yang tinggal berdampingan dengan bencana harus bisa mengenali ancaman di wilayahnya. Mampu mengorganisir sumber daya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana,” tandasnya pada hari Rabu (4/9/2024).

Sebaliknya, Pemerintah Daerah terus berupaya memfasilitasi percepatan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sub Urusan Bencana di wilayah Kecamatan. Deklarasi Gerakan KENCANA, diantara bentuk komitmen pimpinan daerah dalam mendukung penerapannya. Total ada 24 Kecamatan telah mendapatkan nomor registrasi KENCANA yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan.

Dari hasil kerjasama antara Siap Siaga perwakilan Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan tersebut, ditetapkanlah Kecamatan Winongan dan Kecamatan Rejoso sebagai pilot project KENCANA. Eksistensinya telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri berupa Lencana Pratama yang merupakan penghargaan pertama kalinya di Indonesia.

“Kami berharap, kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan aktor Pentahelix perlu ditingkatkan. Diantaranya melibatkan dunia usaha. Misalnya di Kabupaten Pasuruan, ada PT Indonesia Power, PT Cheil Jedang Indonesia dan PT Tirta Investama, KADIN dan KOMPPAK. Karena kita semua memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana,” urainya.

Sementara itu, Kedutaan Australia untuk Indonesia, Catherine Meehan memberikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi Gladi Posko Banjir Bandang Kecamatan Winongan yang dikoordinir oleh BPBD Kabupaten Pasuruan dan KENCANA Winongan. Sembari berharap, kegiatan serupa dapat diduplikasi masyarakat lainnya. Sehingga dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana secara kolektif.

“Saya sangat kagum dengan semangat dari masyarakat sekitar untuk melakukan berlatih atau melakukan simulasi dari hal yang sangat penting ini. Saya rasa juga masyarakat dari daerah lain juga bisa belajar banyak dari masyarakat-masyarakat di sini. Saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi untuk di hari ini,” imbuhnya.

Masih di momen yang sama, Joint Monitoring Mission diawali dengan penanaman pohon yang merupakan bagian dari mitigasi bencana. Lokasi penanaman di Desa Bandaran, dilakukan secara simbolis oleh perwakilan tamu undangan yang hadir. (*)

Pewarta : Sudarsono.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.