Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Masa kampanye hari ke Lima dimanfaatkan Calon Bupati nomor urut 2 Muhammad Fawait atau biasa disapa Gus Fawait, untuk menyapa pedagang dengan blusukan ke Pasar Kepatihan yang ada di Jalan Trunojoyo Kaliwates Jember, Selasa (1/10/2024)
Dalam blusukannya, Gus Fawait juga menggelar kampanye dialogis bersama beberapa pedagang pasar di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari lokasi pasar.
Muhadi salah satu pedagang, dalam kesempatan tersebut menyampaikan keluhan terkait minimnya sarana prasarana pasar, terutama MCK dan juga tempat ibadah seperti mushola.
“Selama ini, sarana MCK dan mushola di pasar tradisional sangat minim, bahkan di Pasar Tanjung. Kebetulan saya juga berdagang disana, MCK semakin lama semakin buruk, musholanya juga sangat minim, bahkan nyaris tidak ada,” ujar Muhadi.
Bahkan kata dia, dulu di sisi pojok utara Pasar Tanjung, ada pentas rakyat semasa era Bupati Djalal, dan sempat diajukan untuk dijadikan mushola, sampai biaya pembangunan akan ditanggung pedagang, namun tidak terwujud.
“Harapan kami, jika nanti Gus Fawait ditakdirkan jadi Bupati, sarana tersebut bisa terwujud, apalagi kalau pas bulan Ramadhan, pedagang sampai menggelar salat taraweh di tempat terbuka,” harapnya.
Menanggapi keluhan ini, Gus Fawait merasa terenyuh dan salut dengan semangat pedagang, pihaknya pun prihatin pasar yang buka 24 jam, tidak dilengkapi sarana tempat ibadah.
“Kami merasa kagum dan terharu dengan apa yang disampaikan oleh pedagang, mereka tidak hanya fokus mencari ekonomi untuk keluarganya, tapi juga memikirkan ibadahnya, ini yang harus kita apresiasi,” ungkap Gus Fawait.
Pihaknya pun sebagai Calon Bupati yang berangkat dari santri, pihaknya akan memperhatikan keluhan ini, dan berjanji akan menjadi program prioritas untuk menjadikan pasar tradisional selain tempat untuk mengais rezeki, juga untuk ibadah.
“Keluhan pedagang, terkait minimnya sarana ibadah, akan menjadi prioritas program kami, sebagai calon yang berangkat dari santri, tentu kami tidak boleh mengesampingkan hal tersebut,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Gus Fawait juga berjanji, akan menjadikan pasar tradisional menjadi lebih modern dalam penampilannya, sehingga bisa menciptakan suasana nyaman untuk beraktivitas.
“Di Surabaya, pasar tradisional bisa menggunakan troly, di Jember, tentu bisa mewujudkan itu, salah satunya menyempurnakan revitalisasi pasar yang sebelumnya sudah diawali oleh Bu Faida semasa menjadi Bupati,” terangnya.
Gus Fawait juga menjelaskan, bahwa pasar tradisional merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, selain petani dan nelayan. Tentu hal ini akan menjadi prioritas programnya, yang sejalan dengan pengentasan kemiskinan.