Daerah

Dosen Polije Kenalkan Digital Marketing bagi Pelaku UMKM Bondowoso

2140
×

Dosen Polije Kenalkan Digital Marketing bagi Pelaku UMKM Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) Muhammad Bahanan, S.E., M.M, saat mengisi kegiatan pendampingan digitalisasi marketing UMKM di Bondowoso, (Dok. Polije)

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kota tape adalah julukan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Bumi Ki Ronggo ini tak hanya dikenal dengan makanan khas tapenya, tapi juga wisata Gunung Ijen dengan produk kopinya.

Namun, di balik kekayaan alam dan kuliner tersebut, masih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat masih menghadapi kesulitan mengadaptasi teknologi dalam membantu aktifitas pemasaran mereka dan kemajuan UMKM sering terkendala dalam pemasaran produknya.

Example 300x600

Untuk itu, UMKM perlu memanfaatkan ruang digital marketing untuk mendukung kemajuan usahanya.

Menyadari hal ini, Dosen dari Politeknik Negeri Jember (Polije) Muhammad Bahanan, S.E., M.M berusaha ikut membantu UMKM dalam meningkatkan literasi para pelaku UMKM tentang digital marketing. Mereka tidak datang
dengan teori-teori kompleks, tetapi dengan program pengabdian masyarakat berbasis solusi yang praktis dan aplikatif.

BACA JUGA :
Elektabilitas Terus Meningkat, Begini Kata Ketua DPC Partai Demokrat Bondowoso

Bahanan mengatakan, tujuannya agar keberadaan Kampus 2 Politeknik Negeri Jember di Kabupaten Bondowoso dapat dirasakan tidak hanya oleh mahasiswa, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar melalui pendampingan peningkatan literasi digital marketing.

“Di era digital saat ini, digitalisasi menjadi kunci untuk menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar,” kata Bahanan, Jumat (20/12/2024) saat melakukan pendampingan ke puluhan pelaku UMKM di Bondowoso.

Dia memaparkan, pendampingan yang telah dilakukan, melakukan diagnosis awal, hasilnya menemukan beberapa
titik kritis permasalahan, diantaranya:

  1. Mindset Tradisional: Banyak UMKM yang sudah nyaman dengan pasar lokal dan ragu untuk berinvestasi waktu dan tenaga mempelajari platform digital.
  2. Keterbatasan Skill: Pengetahuan tentang algoritma media sosial, pembuatan konten yang
    menarik, fotografi produk, hingga manajemen toko online sangat minim.
  3. Konten yang Tidak Strategis: Banyak yang sudah memiliki Instagram atau Facebook, tetapi kontennya sekadarnya tanpa strategi branding yang jelas dan jadwal posting yang
    konsisten.
  4. Kendala Teknis: Kesulitan dalam hal packaging yang fotogenic, pengaturan harga dan ongkir, serta proses pembayaran digital.
BACA JUGA :
Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso Raih Juara 1 Inovasi Daerah

Oleh sebab itu, kata dia, digital marketing ini sangat penting bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan sebuah merek maupun produk menggunakan media digital.

“Melalui pemasaran digital ini memungkinkan UMKM menjangkau konsumen hingga ke tingkat nasional bahkan global tanpa terhalang batas geografis,” ujar Bahanan.

BACA JUGA :
Sukseskan Program Pemerintah dan Kepolisian, Polres Bondowoso Gandeng Mahasiswa

Tujuannya, lanjut dia, adalah untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing, berinteraksi langsung dengan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan dengan biaya yang lebih efisien. 

Para pelaku UMKM terlihat antusias mengikuti pendampingan ini dan aktif memberikan pertanyaan selama kegitaan berlangsung.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi digital bagi UMKM di Bondowoso dalam peningkatan jangkauan pasar yang tidak hanya terbatas pada wilayah lokal, tetapi juga bisa menembus pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini sekaligus membuktikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku usaha lokal.

“Perguruan tinggi hadir bukan hanya untuk pendidikan dan penelitian, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan yang aplikatif,” pungkasnya. (*)

error: Content is protected !!