Pendidikan

Dwi Angga 2024: Jejak Prestasi Riset, Sastra, dan Keilmuan dari Lokal ke Global

×

Dwi Angga 2024: Jejak Prestasi Riset, Sastra, dan Keilmuan dari Lokal ke Global

Sebarkan artikel ini
Dwi Angga Septianingrum, S.Pd, M.Pd dalam beberapa event bidang Riset, Sastra, dan Keilmuan.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Di balik berbagai prestasi gemilang yang diraih oleh Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) AKSAMA MAN Bondowoso, ada sosok yang tak kenal lelah mendorong para siswa untuk berkarya dan memperkenalkan kebudayaan lokal ke panggung nasional dan internasional.

Dwi Angga Septianingrum, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing KIR AKSAMA, telah membuktikan bahwa riset, sastra, dan keilmuan dapat membawa nama Bondowoso ke level global. Dwi Angga bersama tim KIR AKSAMA berhasil mengukir berbagai prestasi luar biasa di ajang bergengsi, baik di bidang penelitian ilmiah maupun lomba kepenulisan sastra.

Example 300x600

Salah satu pencapaian yang mencuri perhatian adalah Juara Favorit Tingkat Nasional dalam Lomba Penulisan Artikel Sharia Fest 2024 yang diadakan oleh Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dengan tema “Peran Pemuda dalam Keluarga”.

Selain itu, tim peneliti KIR AKSAMA juga berhasil lolos nominasi dari lebih 15.000 proposal penelitian dalam MYRES (Madrasah Young Research) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, subbidang Sosial Humaniora.

Tidak hanya itu, Juara 2 LKTQ 2024 Kategori Putra Tingkat Kabupaten Bondowoso, Juara 3 Duta Baca Tingkat Kabupaten Bondowoso, dan nominasi 60 peserta terpilih dalam Olimpiade Bahasa Indonesia 2024 Universitas Jember menjadi bukti lebih lanjut atas kualitas riset dan tulisan yang diproduksi oleh siswa KIR AKSAMA.

Tak kalah pentingnya, 4 puisi terbaik yang mengangkat tema kebudayaan lokal Bondowoso juga berhasil lolos ke ajang Jambore Sastra Asia Tenggara 2024, sebuah prestasi yang semakin menegaskan potensi Bondowoso di dunia sastra.

Dwi Angga mengungkapkan kebanggaannya atas capaian-capaian ini, terutama dalam hal mengangkat kebudayaan Bondowoso yang kaya akan warisan lokal. “Melalui program ini, saya dapat menyalurkan passion saya di bidang penelitian dan kepenulisan, sambil memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengenal dan mempromosikan kebudayaan lokal kami yang kaya dan beragam,” ujarnya.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika tim KIR AKSAMA berhasil mempresentasikan Profil Wayang Kattok dalam ajang MYRES 2024 di Jakarta. Presentasi ini bukan hanya memperkenalkan sebuah budaya yang telah dianggap punah, tetapi juga mengundang apresiasi karena berhasil mengangkat kembali kebudayaan lokal Bondowoso dalam riset ilmiah.

“Saya berharap karya-karya ini dapat berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan Bondowoso dan menjadi langkah kecil dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya kami agar tetap hidup,” tambah Dwi Angga.

Prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh KIR AKSAMA MAN Bondowoso membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat dan semangat juang yang tinggi, para siswa tidak hanya dapat berkarya di tingkat lokal, tetapi juga membawa nama Bondowoso ke panggung nasional dan internasional.

Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana kekayaan kebudayaan daerah bisa terus hidup melalui riset dan karya sastra, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan menjaga warisan budaya.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.