Daerah

Benarkah Setiap Hari Negara Dirugikan Miliaran Rupiah oleh Mafia Benur di Kabupaten Kaur

×

Benarkah Setiap Hari Negara Dirugikan Miliaran Rupiah oleh Mafia Benur di Kabupaten Kaur

Sebarkan artikel ini
Gambar Ilustrasi Benur

Kaur, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kabupaten Kaur adalah salah satu pemasok benih bening lobster (BBL) atau lebih dikenal dengan Benur, Dari pantauan dilapangan harga benur saat ini yang dibeli dari nelayan cukup bervariasi antara Rp.12.000 s/d  Rp. 16.000 per ekor.

Example 300x600

Sejak Berlakunya PMKK NO 7 Tahun 2024 yang lalu, Kabupaten Kaur sudah Ada dua koprasi melakukan MoU dengan Balai Lelang Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan (BLU-KKP) untuk melakukan pengiriman dan ada 1 Koprasi 12 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan yang sudah memiliki izin tangkap.

Jumlah nelayan yang terdata 312 orang nelayan sedangkan dari informasi yang kami dapat lebih kurang ada 700 nelayan yang melakukan penangkapan BBL atau Benur.

Adapun  kuota pengiriman BBL atau Benur yang di berikan oleh Kementrian KKP untuk Kabupaten Kaur dari Agustus 2024 s/d 2025 berjumlah 26.000.000 ekor.

Saat ini data yang didapat dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur. Untuk tahun 2025 ada sisa kuota  tahun 2024 sekitar 15.062.299 sementara Januari- februari 2025 tertanggal 28 februari total pengiriman BBL atau Benur Kabupaten Kaur ke BLU-KKP mencapai 3.013.897 ekor atau 20,01% dari jumlah sisa kuota tahun 2024.

Dikatakan Sulaiman Efendi, S.Sos selaku Kepala Bidang (Kabid) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kaur. Senin, 03 Maret 2025 diruang kerjanya.

“Setalah berlakunya PMKK No 7 Tahun 2024 tentang penangkapan BBL, Kabupaten Kaur sudah ada 15 Koprasi dan KUB yang memeliki izin tangkap dan dua koprasi di antaranya sudah memiliki MoU untuk melakukan pengiriman dengan BLU-KKP RI jika ada pengiriman di luar dua koprasi itu maka saya pastikan itu elegal. Dan untuk per ekor dikenakan retribusi Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.4000, retribusi ini langsung di setor ke KKP melalui BLU.”ujarnya

Terkait adanya isu soal harga dan Mafia BBL atau benur masih ada dan berkeliaran di Kabupaten Kaur yang melakukan pembelian  pengiriman secara ilegal, Hal ini dibenarkan oleh Sulaiman.

“Ya memang masih ada sebagian yang bermain benur ini di jalur kiri atau sering disebut jalur bawah tanah bahkan ada oknum aparat yang terlibat, belum lama ini saat kami melakukan penyergapan nyaris ada tembakan,” Tambahnya.

Jadi untuk sementara pihaknya tidak berani menertibkan itu karena takut beesiko. Sinilai jaringan mereka sudah luas. bahkan Sulaiman mengaku pernah bersurat ke mabes dan mereka turun tapi mereka tidak menemukan bukti.

Sulaiman menilai, hal tersebut sudah hukum pasar kalau harga itu bersaing antara kiri dan kanan.

“Untuk hasil jalur kiri atau elegal kita tidak tau sudah berapa banyak mereka kirim. Bayangkan  jika angka pengirimnya sama atau lebih banyak jalur kiri daripada alur kanan, miliar rupiah negara dirugikan setiap hari.” Pungkasnya.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.