Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setelah melaksanakan Salat Idul Fitri, ramai warga di Desa Ketanggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mendatangi pemakaman umum untuk berziarah. Tradisi ini menjadi bagian dari budaya masyarakat untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia.
Seperti pantauan lensanusantara pada Senin, (31/3/2025) pagi, suasana taman pemakaman umum ramai peziarah. Setelah selesai melaksanakan salat dan saling bersalaman untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, banyak warga yang langsung menuju ke pemakaman untuk melakukan ziarah kubur.
Salah seorang warga Ketanggi, Sri Wannik (45), mengungkapkan bahwa ziarah kubur adalah tradisi yang sudah dilakukan oleh keluarganya setiap tahunnya untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia.
“Setelah melaksanakan salat Idul Fitri, kami sekeluarga selalu mengunjungi makam orang tua untuk berdoa dan mengenang mereka yang telah meninggal,” ujar Sri Wannik.
Bukan hanya warga lokal, namun banyak juga warga yang datang dari luar kota untuk melaksanakan ziarah kubur di pemakanam umum desa Ketanggi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam budaya masyarakat muslim dan jadi bagian dari perayaan Idul Fitri.
Selain berdoa di makam keluarga, kegiatan ziarah kubur juga menjadi ajang silaturahmi antar keluarga. Tradisi ziarah kubur setelah Salat Idul Fitri diharapkan dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah dan mengingatkan kita semua akan keterbatasan hidup dan kenikmatan yang telah diberikan selama bulan Ramadan.