Medan, LENSANUSANTARA.CO.ID | Kerusuhan antar warga yang kembali pecah di kawasan Belawan, Medan Utara, menuai keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Medan, H Hadi Suhendra, yang menilai akar persoalan dari konflik berlarut itu adalah kemiskinan ekstrem yang belum tertangani secara serius. Ia menegaskan, Pemko Medan harus segera turun tangan dan hadir menyelesaikan konflik, serta meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku yang terlibat.
“Untuk kali ini, Pemko Medan harus segera hadir menyikapi persoalan dan menyelesaikan masalah. Begitu juga penegak hukum harus menindak tegas siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan,” ujar Hadi Suhendra, Selasa (22/4/2025).
Sebagai wakil rakyat sekaligus tokoh pemuda dari Medan Utara, Hadi menyatakan siap memfasilitasi penyelesaian konflik secara cepat dan damai. Ia menilai, sinergi antara Pemko Medan, aparat hukum, tokoh masyarakat, dan kalangan pengusaha sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Menurut politisi Partai Golkar ini, tingginya angka pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi pemicu utama kerusuhan. Ia menekankan perlunya langkah nyata dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan program pendidikan maupun pelatihan keterampilan untuk warga Belawan.
“Saya tahu persis, pemicu utama kerusuhan seringkali karena persoalan ekonomi seperti perebutan lahan parkir. Pelaku kerusuhan pun banyak dari kalangan remaja di bawah usia 15 tahun karena kurangnya pendidikan,” ungkapnya.
Hadi juga mendorong Pemko Medan melalui Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja untuk segera memetakan dan menanggulangi akar persoalan. Termasuk membuka akses pekerjaan bagi warga melalui ribuan perusahaan yang ada di Medan Utara.
Di sisi lain, ia mendesak pihak Kepolisian untuk lebih proaktif dan tegas dalam menangani pelaku kerusuhan. Bahkan, ia meminta agar penangkapan dilakukan langsung ke rumah para pelaku dengan koordinasi bersama kepala lingkungan (Kepling).
“Kepling pasti tahu siapa saja dalang kerusuhan. Orang tua pun harus mendukung agar anak atau keluarganya yang terlibat ditindak tegas, sebagai bentuk pembinaan dan efek jera,” tegasnya mengakhiri. (Joni Barus)
