Jepara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kejadian hujan angin disertai petir memang merupakan fenomena alam yang sering terjadi di berbagai daerah, terutama di Indonesia. Salah satu contoh nyata adalah kejadian yang terjadi di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara, di mana cuaca ekstrem dengan hujan lebat, angin kencang, dan petir keras telah mengakibatkan gangguan signifikan pada pasokan listrik.
Peristiwa ini mencerminkan bagaimana alam bisa mempengaruhi infrastruktur penting dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pada tanggal 08/05, masyarakat Desa Kecapi mengalami kejadian cuaca ekstrem yang cukup parah.
Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi disertai tiupan angin yang kencang memicu ketidakstabilan pada jaringan listrik di sekitar wilayah tersebut, terutama di tiang listrik nomor JP7-67. Petir yang menyambar mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik serta memicu pemadaman listrik secara luas. Dampak dari kejadian ini tidak hanya dirasakan oleh Desa Kecapi, tetapi juga meluas ke desa-desa sekitar seperti Desa Ngabul, Desa Bawu, Desa Pengkol, Desa Mulyoharjo, Desa Bapangan, dan Desa Saripan. Kejadian ini mengganggu aktivitas masyarakat, terutama untuk keperluan sehari-hari yang sangat bergantung pada listrik.
Menurut Ainur Kejadian dimulai ketika langit mulai mendung, dan hujan mulai turun dengan deras. Angin kencang yang menyertainya mendorong masyarakat untuk berada di dalam rumah. Tidak lama setelah itu, suara petir yang keras menggelegar memekakkan telinga, menandakan bahwa sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi.
“Akibatnya, masyarakat Desa Kecapi dan sekitarnya merasakan listrik padam secara tiba-tiba, yang mengakibatkan banyak pekerjaan terhenti. Dalam situasi seperti ini, peran PLN sangat vital. Petugas pelayanan teknik dan perbaikan aset PLN segera dikerahkan untuk mengamankan jaringan listrik yang terdampak. Upaya cepat ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan lebih lanjut dan memulihkan kembali pasokan listrik ke masyarakat,”menurutnya.
Dampak dari pemadaman listrik ini sangat terasa oleh warga. Aktivitas sehari-hari yang bergantung pada listrik, seperti penerangan rumah, penggunaan peralatan rumah tangga, dan bahkan kegiatan usaha menjadi terhenti. Secara sosial, situasi ini menyebabkan kepanikan dan ketidaknyamanan di antara masyarakat yang terbiasa dengan kehadiran listrik. Anak-anak yang biasanya belajar menggunakan gadget atau alat bantu belajar lainnya, terpaksa harus menunda aktivitas tersebut. Masyarakat pun bersatu untuk saling membantu satu sama lain, berbagi sumber daya, dan memberikan dukungan moral di tengah situasi sulit.
Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk diingat bahwa bencana alam tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem sangat diperlukan. Selain itu, penguatan infrastruktur listrik untuk dapat tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem juga perlu menjadi perhatian bagi instansi terkait. PLN dan pemerintah setempat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setelah kejadian seperti ini, penguatan dan perbaikan jaringan listrik dilakukan agar kejadian serupa tidak menghantam masyarakat di masa depan.
Ainur Rojak Selalu koordinator lapangan Secara keseluruhan menjelaskan “kejadian hujan angin disertai petir yang mengakibatkan pemadaman listrik di Desa Kecapi dan sekitarnya merupakan pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya infrastruktur yang kuat. Masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi bencana alam yang tidak terduga, dan instansi terkait perlu memastikan ketahanan sistem. Kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting dalam mengurangi dampak dari kejadian serupa di masa mendatang,”terangnya.
Yosef