Bisnis

Musim Hujan, Pedagang Legen di Rembang Kelimpungan

34
×

Musim Hujan, Pedagang Legen di Rembang Kelimpungan

Sebarkan artikel ini
Evi penjualan legen dan siwalan, warga desa Pedak, Rembang sedang menunggui dagangannya.

Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Musim hujan di Kabupaten Rembang menjadikan pedagang legen kelimpungan. Pasalnya produksi minuman dari deresan tangkai bunga siwalan menurun produksinya.

Jika musim kemarau dalam sehari semalam satu pohon siwalan mampu menghasilkan legen sedikitnya 10 liter, kini rata-rata hanya mampu memproduksi 2-3 liter. Rasa dan aromanya pun tidak senikmat produk musim kemarau.

Example 300x600

Kini warga pemilik pohon siwalan lebih memilih memanen buah siwalan atau ental dari pada memproduk legen. Harganya pun kini mulai menggembirakan.

BACA JUGA :
Uniknya Sumur Legend Tak Pernah Kering, Berada di Pertigaan Jalan Gambiran Rembang

Pantauan LensaNusantara sejumlah pedagang legen dan siwalan Evi menyebut, harga buah siwalan dari petani Rp 7000 per buah isi 3 biji daging buah. Sedangkan untuk siwalan yang sudah dikupas yang dikemas dalam plastik isi 7 daging siwalan, ia menjual Rp 15000 per bungkus.

“Sebenarnya lebih untung dibuat legen dari pada dijual buah siwalan, karena lebih menguntungkan,” kata Evi (27), salah satu pedagang siwalan dari Desa Pranti, Kecamatan Sulang, Rembang kepada wartawan LensaNusantara di lokasi, Jumat (23/5/2025).

BACA JUGA :
Cek Bantuan RTLH di Rembang, Ganjar Senang Hasilnya Melebihi Ekspektasi

Menurutnya, walaupun musim hujan, ia sehari, bisa menjual legen sebanyak 10 -15 botol. Namun, jika pelanggan ingin minum legen di tempat juga bisa, satu gelas legen dan es dihargai Rp 4000 per gelas,”ucapnya.

Menurut Suhartono (41), penggemar legen asal Kabupaten Blora, sudah biasa jika musim hujan legen mengalami patiwolo (sulit keluar). Namun, karena sudah terbiasa minum legen meskipun rasa dan aromanya tidak enak tetap saja dikonsumsi penggemarnya.

BACA JUGA :
SMA Negeri 2 Rembang Luluskan 389 Siswa Kelas XII Tahun 2025

Penjual legen dan buah siwalan di sepanjang jalan Sulang – Sumber, Rembang, yang ditemui menyatakan, di samping menjual buah siwalan eceran dalam bentuk kemasan plastik isi 7 biji, para pedagang mengirim buah utuh ke sejumlah kota besar. Bahkan wilayah edarnya sampai Surabaya hingga ke wilayah Bali.