Taiwan, LENSANUSANTARA.CO.ID — Nama Allena begitu lekat di hati komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan. Perempuan asal Solo, Jawa Tengah ini bukan hanya dikenal sebagai pemilik sukses Toko Indo Allena, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan. Kepeduliannya terhadap sesama membuatnya tampil di garis depan dalam membantu para PMI, termasuk mereka yang sedang sakit, menghadapi musibah, hingga yang meninggal dunia di negeri orang.
Allena memulai perjalanannya sebagai seorang perawat. Pada awal 1990-an, ia menamatkan pendidikan di akademi keperawatan dan sempat bekerja di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah. Kesempatan kerja membawanya ke Taiwan, di mana ia kemudian bertemu jodohnya dan menikah. Sejak itu, Allena resmi menjadi warga negara Taiwan. Namun, semangat dan cintanya terhadap Indonesia tetap tak tergantikan.
“Saya mungkin sudah berganti kewarganegaraan, tapi hati saya tetap Indonesia,” ujar Allena.
Dari rasa empatinya terhadap para PMI yang jauh dari rumah, Allena mendirikan Toko Indo Allena, sebuah toko yang menyediakan berbagai produk khas Indonesia—mulai dari kebutuhan pokok, makanan ringan, hingga layanan katering. Toko ini menjadi tempat favorit bagi para pekerja migran yang ingin melepas rindu terhadap cita rasa kampung halaman.
Namun, lebih dari sekadar toko ritel, Toko Indo Allena menjadi pusat solidaritas dan layanan kemanusiaan. Melalui tempat ini, Allena membentuk jaringan bantuan dan informasi bagi para PMI yang membutuhkan pertolongan, termasuk dalam kasus darurat medis atau masalah hukum.
Dalam kiprah sosialnya, Allena membentuk tim kemanusiaan yang tersebar di Taiwan dan Indonesia. Di Taiwan, ia bekerja sama dengan sejumlah relawan dan tokoh komunitas seperti Mbok Cikrak, Miss Yuni, dan Afrin Eka. Bersama-sama, mereka turun langsung menangani kasus PMI yang mengalami kecelakaan kerja, sakit parah, atau berhadapan dengan persoalan hukum.
Di Indonesia, timnya bertugas untuk menjembatani komunikasi antara keluarga PMI dengan pihak pemerintah. Mereka juga membantu proses administrasi serta memperjuangkan hak-hak keluarga jika PMI yang bersangkutan wafat.
Tak hanya koordinasi, Allena bahkan turut serta dalam pendanaan. Ia secara pribadi membantu pembiayaan pengobatan bagi PMI yang tak mampu dan sering menanggung biaya pemulangan jenazah PMI ke Tanah Air. Dana yang digunakan sebagian besar berasal dari uang pribadi dan donasi para dermawan. Semua disalurkan tanpa pamrih.
“Membantu itu bukan soal bisa atau tidak, tapi soal mau atau tidak,” kata Allena.
Kisah hidup Allena menjadi bukti bahwa identitas kewarganegaraan tak memutus tali kebangsaan. Meski kini menyandang status warga Taiwan, ia tetap menunjukkan nasionalisme yang kuat dan rasa kemanusiaan yang dalam terhadap warga negara Indonesia.
Hari ini, Toko Indo Allena dikenal bukan hanya sebagai tempat belanja, tetapi juga sebagai simbol kasih, solidaritas, dan perjuangan kemanusiaan. Allena membuktikan bahwa meskipun hidup jauh dari Indonesia, akar budaya dan kepeduliannya terhadap sesama tetap kokoh tertanam.