Bandung, LENSANUSANTARA.CO.ID – Statistik menunjukkan tren penurunan angka kemiskinan di Kota Bandung. Pada 2021, angka kemiskinan tercatat sebesar 4,37 persen.
Sedangkan pada tahun 2021 angka kemiskinan Kota Bandung itu adalah 4,37 persen, pada Tahun 2022 saat pandemi COVID-19 turun menjadi 4,25 persen tapi dengan catatan kemiskinan ekstrem meningkat dari adalah 0,9 persen jadi 0,98 persen
Pada tahun 2023 angka kemiskinan kembali menurun menjadi 3,98 persen sehingga khusus tahun 2024 ini akan kemiskinan 3,27 persen dengan 64.337 KK dan semua telah masuk DTKS.
Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung Dharmawan mengatakan, berdasarkan rancangan teknokratik RPJMD, untuk tahun 2029, target angka kemiskinan dalam rancangan RPJMD 2024-2029 dipatok pada kisaran 2,74-2,81 persen.
“Angka ini membutuhkan kerja keras seluruh jajaran TKPK dan dukungan dari berbagai pihak,” katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung tahun 2024 di Hotel Grandia, Senin (2/11/2024).
Untuk itu, Dharmawan menyoroti pentingnya akurasi data dalam penanggulangan kemiskinan. Kota Bandung saat ini menggunakan data dari DTKS, P3KE, dan Reksoseg sebagai dasar perencanaan program.
“Pendataan harus dilakukan dengan teliti dan pemadanan data perlu diperkuat agar sasaran program, terutama bantuan sosial, tepat guna,” ucapnya.
Dharmawan menjelaskan, upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Bandung akan difokuskan pada tiga aspek. Yaitu:
- Mengurangi beban pengeluaran masyarakat melalui bantuan reguler dan program bantuan sosial (bansos).
- Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dengan pelatihan wirausaha dan pemberian akses pembiayaan.
- Meminimalkan kantong kemiskinan di kecamatan melalui peningkatan infrastruktur dan konektivitas wilayah.
Ia juga mendorong bidang kemitraan untuk lebih proaktif menggandeng perusahaan melalui program CSR. TKPK juga diminta meningkatkan program pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan dan pembinaan wirausaha baru dari kelompok miskin akan terus dipantau. Selain itu, bidang pengaduan diminta untuk lebih peka dan cepat merespons kebutuhan masyarakat
Melalui koordinasi dan kerja sama yang maksimal, Dharmawan optimistis Kota Bandung dapat menjadi kota termaju di Jawa Barat dalam penanggulangan kemiskinan.
“Dengan komitmen bersama, kita bisa mengurangi jumlah warga miskin, terutama kemiskinan ekstrem, secara signifikan,” ujarnya.