Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sesudah rancangan desain Pasar Rembang yang baru jadi, pembangunan Pasar Kota Rembang diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 126 Miliar.
Kepala Bidang Pasar & Pedagang Kaki Lima Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang, Heri “Marco” Martono menjelaskan desain yang baru ini menggabungkan filosofi bangunan zaman Belanda, bangunan pecinan, Museum Kartini, Gereja di Taman Kartini, serta bentuk kapal sebagai perlambang Kabupaten Rembang daerah pesisir.
“Jadi kita kolaborasikan dalam satu desain mas. Kita tidak terinspirasi daerah lain, tapi kita buat sesuai potensi kearifan lokal Kabupaten Rembang,” terangnya
Heri menambahkan desain Pasar Rembang terdiri dari dua lantai, untuk mengakomodir 2.181 orang pedagang. Namun di setiap lantainya, dilengkapi dengan area parkir.
“Parkir bisa untuk sepeda motor maupun mobil. Kita siapkan zona becak 4 titik dan zona dokar juga ada,” imbuh Heri Marco
Meski tidak dilengkapi lift, namun dia menyebut semua pintu saling terintegrasi satu sama lain.
“Waktu kita mau buat desain model basement, pedagang tidak setuju, akhirnya kita buat dua lantai, dengan setiap lantai ada tempat parkir,” ungkapnya.
Heri Martono menambahkan semula kebutuhan biaya pembangunan pasar Rembang Rp 93 Miliar. Namun setelah desain yang baru tuntas, perhitungan terbaru mencapai Rp 126 Miliar.
“Alhamdulillah berkat kerja sama lintas sektor pas menjelang malam 1 Syura, clear mas, selesai. Mulai dari master plan, FS, DED, UKL/UPL, analisis mengenai dampak lingkungan lalu lintas, sudah ready semua,” imbuh Heri.
Setelah selesai, pada Minggu 1 – 2, di bulan Juli 2025, dokumen dimatangkan. Tinggal menunggu pengesahan dari jasa konsultan. Tapi secara umum, rancang bangun Pasar Rembang sudah disetujui para pedagang maupun Bupati.
“Begitu siap, akan langsung dibawa pak Bupati ke Jakarta, guna mencari anggaran di tingkat pusat. Kapan dibangun, kita tunggu informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkab Rembang mengumumkan pembangunan Pasar Rembang tetap pada lokasi saat ini atau tidak jadi dipindah ke kawasan Kampung Baru Sumberjo/pasar hewan.
