Banyuwangi, Lensa Nusantara – Terkait Pabrik Sabut Kelapa yang diduga tidak mengindahkan kesehatan bagi masyarakat, dan belum mengantongi ijin operasi seperti IPPT, IMB, SIUP dan TDP. Sempat Membuat Heboh dikalangan warga areal pabrik , hal tersebut juga disikapi oleh Satpol-PP Banyuwangi dan melakukan sidak, Pada Kamis (06/08/2020).
Kasi Trantib Satpol-PP Kecamatan Glenmore Mohamat Atmin saat di hubungi Via WhatsApp mengatakan, ia sudah mendatangi ke lokasi namun pemilik berada di luar kota, kalau masalah menutup itu bukan wewenang pihaknya namun yang berwenang kabupaten.
“ia mas tadi saya sudah ke lokasi, namun tidak ketemu dengan bosnya, kata mandornya dia ke solo, Hari rabu depan baru datang, kalau terkait penghentian aktifitas itu yang berwenang menghentikan adalah pihak satpol pp kabupaten,” ucapnya
Namun menurut Topan yang mengaku sebagai calon kepala produksi, ketika di temui di lokasi pabrik mengatakan bahwa penjemuran di gudang baru beberapa bulan
“untuk penjemuran ini kami lakukan hanya beberapa bulan ini, dan kami belum mengetahui adanya keluhan warga, tapi nanti akan kami konfirmasikan kepada manager dan direktur.” ungkapnya
ketika di pertanyakan tentang Ijin perusahaan, topan mengaku tidak mengetahui secara rinci
“untuk perijinan saya kurang paham secara pasti, karena perusahaan belum terbentuk, sementara orang orang yang saya sebut tadi itu masih calon semuanya ketika nanti sudah di bentuk.” tegasnya
Masih menurut Topan, mengakui jika seharusnya ada ijin terlebih dahulu
“memang seharusnya ada ijin terlebih dahulu sebelum produksi dilakukan, tapi pasti nantinya akan kita urus, karena sekarang masih tahap uji coba.” jelas pria asal aceh yang juga mengaku sebagai aktivis lingkungan tersebut,
Sementara menurut Hasan, Selaku pemilik gudang, ia mengakui bahwa gudangnya hanya mengantongi IMB
“kalau gudang saya ijinya hanya IMB untuk ijin lainnya biar yang urus yag punya usaha produksi, karena beberapa kali sudah ganti ganti pengusaha, saya hanya menyewakan lokasi saja ketika sudah di bayar ya selesai urusan saya.” singkatnya.
Diketahui pabrik tersebut melakukan kegiatan ekspor sabut kelapa ke negeri cina, dengan dua produk. (Dhofir)