Bondowoso, LENSANUSANYARA.CO.ID – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menggelar FGD libatkan organisasi kepemudaan, bertujuan untuk sosialisasikan Ijen Geopark menuju UNESCO Global Geopark (UGG), acara tersebut berlangsung di Aula Disparpora. Selasa (19/1/2021).
Pelibatan organisasi kepemudaan tersebut untuk memantapkan Ijen Geopark, serta keterlibatan masyarakat dalam rangka menyukseskan kegiatan yang bertujuan untuk konservasi.
BACA JUGA : Disparpora Bondowoso Gelar FGD Ijen Geopark, Ketua KNPI Beri Sinyal
Ketua Pelaksana Harian Ijen Geopark, Arif Setyo Raharjo mengatakan, pemuda bisa membantu pemerintah dalam mensosialisasikan Ijen Geopark secara massif ke bawah.
“Saya meyakini organisasi kepemudaan mempunyai energi, semangat dan simpul jaringan yang kuat. Karena Ijen Geopark kegiatan bersama,” ujar Arif usai acara FGD.
Masih kata Arif, dengan mengumpulkan organisasi kepemudaan dan masyarakat, menjadi bukti bahwa masyarakat merasa memiliki Ijen Geopark.
“Kita juga menyiapkan aminitas fisik, Sarpras Ijen Geopark. Maupun Sarpras layanan umum. Khususnya delineasi utama yakni Ijen, Sumberwringin, Cerme dan ditambah 11 kecamatan lainnya,” ungkap Arif yang juga Kabid Pariwisata ini.
BACA JUGA : Peningkatan Perceraian di Bondowoso, Ternyata Ini Penyebabnya
Ia berharap, OPD atau Dinas lain yang terlibat dalam Ijen Geopark ini juga gencar melakukan sosialisasi. Diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Diskoperindag, Total 16 OPD yang terlibat.
Perlu di ketahui, Ada tiga situs yang diajukan ke UNESCO Global Geopark. Yaitu situs geologi, biologi dan culture (budaya).
Situs gelogi ada sembilan. Terdiri dari Kawah Ijen/Blue Fire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Blalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So’on Solor.
Situs Biologi terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso. Sementara situs budaya yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.
BACA JUGA : Terkait Pelaksanaan Pilkades Serentak 2021, Komisi IV DPRD Bondowoso: Pemda Lamban
Disparpora Bondowoso tidak hanya melibatkan organisasi kepemudaan dalam Ijen Geopark, Tetapi juga komunitas, pegiat media sosial dan sejumlah elemen masyarakat lainnya hingga ke tingkat bawah.
Dengan Harapan, Ijen Geopark dapat di ketahui dan di pahami oleh masyarakat Bondowoso secara luas dan merata hingga Internasional. (Ubay)