Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID –
Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dhafir menyebut, dari 45 orang anggota DPRD di Kabupaten Bondowoso, hanya anggota dewan dari fraksi PKB yang rela gajinya dipotong untuk operasional NU.
Hal itu ditegaskan H.Dhafir dalam pidatonya di acara musyawarah anak cabang (Musancab) di PAC PKB Klabang, Jumat, (28/1/2022).
H.Dhafir mengatakan, tidak ada niatan sama sekali membawa NU ke ruang Politik, karena NU sudah Khittoh. Tujuan DPC PKB Bondowoso agar semuanya mulai dari pengurus DPC, pengurus PAC sampai ke pengurus ranting sadar sesadar sadarnya, bahwa kader PKB mengurus Partai yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama.
“Mulai sekarang, Bismillah kita semua dengan niatan mengurus Partai yang dilahirkan oleh NU,” ungkap ketua DPC PKB ini.
H.Dhafir juga menegaskan bahwa, satu-satunya partai politik yang dilahirkan oleh NU, itu hanya PKB.
“45 orang anggota dewan di Kabupaten Bondowso yang gajinya mau dipotong untuk operasional NU hanya anggota dewan dari fraksi PKB. Anggota fraksi lain, tidak ada yang mau” ucap H. Dhafir.
H.Dhafir juga mengaku prihatin, pada Tahun 2022 ini di Kabupaten Bondowoso tidak ada anggaran untuk NU secuilpun.
“2022 tidak ada anggaran untuk NU, apakah ini yang dinamakan manfaat untuk NU” tegas H. Dhafir.
Oleh sebab itu, H. Dhafir menegaskan bahwa, siapapun yang mengaku kader NU, tapi tak manfaat untuk NU. orang itu sebenarnya bukan kader NU, dan tak perlu didukung lagi.
“Jadi jangan suka nge-klaim, saya anak tunggal NU, saya dilahirkan dari NU, pertanyaannya manfaatkah dia untuk NU” kata H. Dhafir.
H. Dhafir menyerukan semua pengurus PKB dari tingkat DPC sampai tingkat ranting ke depan terus berjuang untuk partai yang dilahirkan dari rahim NU ini.
“Semua pendiri PKB tulus untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat. Bersyukur sekarang PKB jadi partai idola di Kabupaten Bondowoso, dari semua lapisan masyarakat. Saya berharap kader-kader PKB menjadi orang-orang yang manfaat untuk NU, untuk bangsa dan negara” pungkasnya.
Reporter: Ubay