Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Komisi II DPRD Trenggalek kembali adakan Rapat dengan OPD Mitra kerja terkait evaluasi pelaksanaan APBD Tahun 2023 di Ruang Aula DPRD Lantai I Kabupaten Trenggalek. Kamis (02/3/23)
Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trenggalek mengatakan, hari ini pihaknya dengan beberapa OPD mitra, khususnya OPD penghasil dan mengklarifikasi tentang beberapa pendapatan yang direncanakan di tahun 2023.
“Jadi kita tidak mau di tahun 2023 ini nanti di akhir atau di ujung tahun, target pendapatan meleset, oleh sebab itu kita antisipasi dari bulan ke bulan kita evaluasi,” katanya.
Adapun OPD yang hadir yaitu, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan dari dinas-dinas yang lainnya.
Sedangkan dari Disperindag yang diusulkan tadi tentang distribusi pasar yang targetnya masih moderat, belum ada keberanian untuk membuat target yang lebih tinggi, karena melihat perkembangan beberapa pasar sudah dibangun kemudian tinggal mengaktifkan atau menarik retribusinya.
“Jadi memang kalau pasar pun, memang baru dibangun 2 tahun yang lalu, kemudian serah terimanya belum diserahkan sebagai aset pengelolahannya kepada pemerintah daerah,” ungkapnya.
“Oleh sebab itu, kita belum bisa narik, distribusi dan itu pasti mengganggu pendapatan yang ada di koperasi, akan tetapi ada langkah-langkah dan upaya pasar-pasar yang lain yang perlu di efektif kan kembali tentang masalah distribusinya. karna ada 9 pasar yang sudah dibangun perlu di maksimalkan,” terangnya.
“Kalau mengenai SPBU, yang sekarang sudah di bawah naungan PT Z sudah mulai Januari sampai Desember yang sudah alih status sekarang menjadi PT Z yang dulu dikelola koperasi sekarang sudah dikelola secara mandiri,” jelasnya.
Dengan perkembangan mulai trend positif, dari target tahun 2022 kemarin yang bisa menyetor ke PAD sejumlah 170, dan di tahun 2023 ini di targetkan angkanya melebihi di tahun kemarin.
“Saran kami, dari Komisi II khususnya perusahaan-perusahaan daerah, BUMD kita tentunya harus dioptimalkan, kemudian harus ada ekspansi-ekspansi baru dan terobosan untuk mengembangkan BUMD itu sendiri, baik itu dari BPR Jualita kemudian PT Z , PDAU ,dan pabrik Es dan itu harus lebih serius mengelola bisnisnya,” tambahnya.
Sedangkan untuk PDAM, menurutnya jangan hanya mengelola yang sudah ada. “Kami berharap karena ini direktur baru, tentunya juga harus punya gagasan dan terobosan yang mampu dan bisa membantu mendongkrak atau menambah pendapatan asli daerah atau PAD,” tutupnya. (yanto)