Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Makaryo Ning Desa dengan trend sebutan “Mening Deh” yang ke sepuluh, Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek di Desa Mlinjon, Kecamatan Karangan menekankan prioritas penangan Stunting dan penghentasan kemiskinan ekstrim.
Menurut Edy Soepriyanto Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Trenggalek, sekalipun penanganan terhadap dua hal tersebut sangat beririsan, untuk penangananya perlu program-program yang selaras.
Artinya baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) lebih diselaraskan dengan membuat program (event) yang berorientasi terhadap peningkatan ekonomi. Ungkap Sekretaris Daerah ( Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto dalam agenda Mening Deh di desa Mlinjon, Karangan, Rabu 15/3/2023.
“Secara riil Makaryo Ning Desa ini lebih ke arah mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat,” ucap Edy
Selain pendekatan pelayanan, karena adanya keterbatasan pelayanan di tingkat desa, acara hari ini secara simbolis juga memberikan bantuan untuk penanganan tingginya angka Stunting yang mencapai 19 persen tingkat nasional.
“Hal yang secepatnya dilakukan kita harus mengintervensi terhadap Stunting,” kata Sekda.
Sedang untuk di Desa Mlinjon sendiri masih berputar pada penurunan stunting dan penanganan angka kemiskinan ekstrim. Diharapkan untuk kemiskinan ekstrim bisa menjadi nol persen. Pola yang harus diterapkan agar hal itu terwujud adalah intervensi Stunting secara sensitif dan spesifik.
“Untuk intervensi spesifik lebih mengarah terhadap penanganan pola pribadi seperti, ibu asuh, pola makan bergizi sedang untuk desa tentunya lebih mengarah pada program bantuan makanan bergizi terhadap Ibu hamil termasuk balita,” pesan Edy.
“Adapun untuk intervensi sensitif terhadap Stunting lebih memprioritaskan lingkungan yang nyaman, bersih, indah. Sedang program pembangunannya lebih terfokus pada sanitasi,irigasi termasuk kebersihan air minum.” Imbuhnya
Diharapkan oleh Sekda Trenggalek program desa melalui APBDES lebih berorientasi terhadap penanganan Stunting dan kemiskinan ekstrim. (Yanto)