Daerah

Tradisi Larung Sesajen dan Ungkapan Rasa Syukur Warga Sukosari Jember

70
×

Tradisi Larung Sesajen dan Ungkapan Rasa Syukur Warga Sukosari Jember

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Sukosari
Larung sesajen dan Tumpeng Selamatan Desa Sukosari, Sabtu (3/6/2023). (Foto: Badri/ LensaNusantara).

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember gelar Selamatan Desa sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Tradisi larung sesajen ini masih menjadi salah satu acara tahunan yang patut dilestarikan sebagai salah satu kekayaan ragam budaya yang ada di Indonesia, Sabtu (3/6/2023).

BACA JUGA :
Satpol-PP Jember Kembali Ciduk Penjual Kerupuk yang Viral di Media Sosial

Dalam keterangan Kepala Desa (Kades)Sukosari, Ahmad Romadlon mengungkapkan, melaksanakan selamatan desa dikemas dengan larung sesajen dan majelis sholawat merupakan sakral diyakini turun menurun masyarakat di Desa Sukosari dalam bentuk shodaqoh.

Example 300x600

“Larung sesajen ini diikuti seluruh pihak mulai dari kepala desa, jajaran pemerintah desa Sukosari, kasun, RT/RW, kader dan masyarakat. Mereka turun ke jalan menuju titik fokus bertempat di dusun Krajan Timur,” ucap Kades Sukosari.

BACA JUGA :
Tajemtra di Jadwalkan 23 Agustus 2025 Segera Mendaftar di 7 Titik Lokasi

Setiap RW akan membawa tumpeng, semuanya jalan kaki disana melakukan permohon sambil mengaji setelah itu kembali ke desa.

“Larung sesajen bermacam-macam mulai dari ayam dan buah-buahan lainnya, selametan desa berkat kerja semua pihak termasuk Pemdes Sukosari dan masyarakat acara ini bukan acara Kepala Desa tetapi acaranya kita semua masyarakat Desa Sukosari,” jelasnya.

BACA JUGA :
Wabup Jember Buka Bimtek Penguatan Integrasi Gender dalam RPJMD

Selain itu, Larung sesajen juga diiringi hiburan atraksi budaya Reog Ponorogo dan jaranan.

Ahmad Romadlon berharap, Desa Sukosari menjadi desa yang aman dan sejahtera. “Sehingga Desa Sukosari kedepan semakin maju untuk kita tingkatkan lagi kebersamaan tolong – menolong itu kunci dari kemajuan desa,” ujarnya. (Dri).